Mohon tunggu...
Fharizal Renaldi
Fharizal Renaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuliah

Blogger pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindakan Preventif Penggunaan Media Sosial yang Negatif untuk Mengatasi Hoaks dan Krisis Moral Generasi Milenial

22 Juni 2022   10:38 Diperbarui: 22 Juni 2022   11:07 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demikian juga ada juga beberapa hiburan virtual yang dimanfaatkan sebagai media yang dapat digunakan secara eksklusif (berbicara) atau dalam pertemuan-pertemuan, misalnya line, whatsapp, hang out, we talk dan lain-lain. 

Penggunaan hiburan virtual hari ini benar-benar luas, terutama di kalangan kalangan usia yang berguna. media ini digunakan mulai dari remaja hingga dewasa awal. Jangka waktu tujuan dari hiburan berbasis web ini adalah dalam sehari normal mulai dari 2 sampai 7 jam yang dihabiskan untuk mendapatkan data yang diberikan oleh administrasi data tersebut.

  • Pendidikan Karakter sebagai Tindakan Preventif Penggunaan Media Sosial yang Negative untuk Mengatasi Krisis Moral pada Generasi Milenial

Pelatihan karakter adalah pekerjaan untuk mengajar anak-anak agar mereka dapat menggunakan penilaian yang baik dan menerapkan hal-hal ini dalam rutinitas sehari-hari mereka. 

Akibatnya, mereka dapat membuat komitmen positif terhadap iklim umum. Nilai-nilai pribadi yang harus diajarkan kepada anak-anak adalah sifat-sifat umum yang berlaku untuk semua agama, adat, dan budaya. Meski memiliki landasan sosial, isu, dan agama yang berbeda, sifat-sifat umum tersebut seharusnya memiliki pilihan untuk menjadi pegangan bagi semua warga di mata publik. 

Dominasi nilai-nilai orang ini disebut kecerdasan moral. Dalam upaya mengembangkan pribadi yang baik hati pada diri anak, Borba memahami bahwa dapat melakukannya dengan mengembangkan tujuh etika utama khususnya simpati, jiwa, empati, penghargaan, empati. Tujuh jenis temperamen dapat membentuk sifat individu dengan karakteristik seperti kepercayaan diri dan sikap. Inti dari emosi moral yang membantu anak-anak memahami perasaan orang lain adalah simpati. 

Cita-cita ini membuat anak-anak peka terhadap kebutuhan dan sensasi orang lain, sehingga mereka dibatasi untuk membantu orang yang menderita atau kesusahan, dan membuat mereka memperlakukan orang lain dengan simpati dan empati. 

Sementara itu, suara batin adalah suara hati yang mendorong anak untuk memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah sehingga anak tetap berada di jalan yang bermoral. Dia akan merasa menyesal ketika dia menyelesaikan sesuatu yang menyimpang dari cara yang tepat. 

Sedangkan ibu dapat membantu anaknya sehingga ia dapat membatasi motivasi dari dalam dirinya dan terus menerus mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum melakukan suatu tindakan, sehingga pada umumnya ia membuat keputusan yang terbaik, dan cenderung tidak melakukan tindakan tersebut karena ibu yang mengambilnya. . 

Kehati-hatian ketenangan ini membantu anak-anak menjadi mandiri karena mereka menyadari bahwa mereka memiliki kendali atas keputusan mereka sendiri. Kualitas ini akan memunculkan kedermawanan, empati dan pertimbangan, karena ia dapat membuang kerinduan untuk memenuhi dirinya sendiri dan mendahulukan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun