Terlihat, ada PT. Kino Teknologi Sejahtera sebagai pengembang dari Aplikasi Transme. Apakah hal ini menunjukkan bahwa Transme adalah milik orang luar Indonesia, atau milik orang Indonesia? Tentu saja para pembaca bisa menjawab. Kemudian, apakah pemilik Arbitano adalah PT. Kino Teknologi Sejahtera? Belum tentu juga.Â
Bisa saja PT. Kino Teknologi Sejahtera hanya sebagai mitra dari Arbitano. Akan tetapi, dari korelasi data, PT. Kino Teknologi Sejahtera pasti mengetahui tentang Arbitano, termasuk pemilik Arbitano sendiri, dan trader-trader yang fasih memanfaatkan selisih harga di pasar crypto.
Perlukah Mengetahui Pemilik Arbitano
Sangat perlu mengetahui pemilik dari Arbitano sebelum masyarakat melakukan investasi modal di sana. Dalam sejarah perdagangan cripto di Indonesia, saya pernah menangani satu kasus penipuan berkedok Trading Bitcoin, yang dulu dilaporkan di Polda Sumsel.Â
Karena korban tidak mengetahui banyak data tentang pemilik Trading, akhirnya kasus itu tidak bisa dilanjutkan, meskipun para korban sudah mengalami kerugian ratusan miliar rupiah. Sangat disayangkan bahwa para korban mempercayakan uangnya pada orang ketiga, karena tidak memahami tentang bisnis cripto yang sedang berkembang pesat.
Kembali ke pertanyaan: siapa pemilik cloud arbitrage bernama 'Arbitano'? Saya menjawabnya seperti ini: Kita sangat mengapresiasi bila orang Indonesia sudah mulai terjun ke pasar global dengan mengembangkan bisnis di bidang perdagangan cripto. Ini menunjukkan sebuah perkembangan pola bisnis Indonesia. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa semua dimulai dengan teka-teki sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat yang sangat mencintai bisnis tersebut, termasuk salah satunya bisnis Arbitano.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H