Mohon tunggu...
Fidelis Harefa
Fidelis Harefa Mohon Tunggu... Pengacara - Info Singkat

Berasal dari Pulau Nias, tepatnya di Nias Utara. Saat ini berdomisili di Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya. Co-Founder/Managing Partner Law Firm Kairos

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapa Pemilik Cloud Arbitrage Bernama Arbitano?

24 Januari 2021   16:21 Diperbarui: 24 Januari 2021   16:52 10997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari halaman arbitano.io (doc. fharefa)

Selamat bertemu kembali rekan-rekan kompasianer. Lama tak bersua dan bertegur sapa melalui tulisan di Kompasiana. Mengawali tulisan di Tahun 2021 ini, saya ingin menuliskan sedikit tentang dunia bisnis yang akhir-akhir ini cukup viral di media sosial Indonesia, khususnya di Facebook dan Youtube.

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah pertanyaan yang disampaikan kepada saya melalui pesan inbox Facebook beberapa waktu lalu yang isinya bertanya tentang “siapa pemilik Arbitano”. Saat itu, saya tidak menjawab langsung karena saya pun tidak mengetahui “siapa pemilik dari Cloud Arbitrage bernama Arbitano itu. Tapi karena semakin viral di media sosial, akhirnya saya mencoba mencari tahu tentang jejak digital kasat mata yang terhubung ke Arbitano.

Arbitano adalah salah satu Arbitrase, yakni suatu cara trading di mana trader berusaha mendapatkan profit dari perbedaan harga antar instrumen di dua pasar berbeda. Dalam bahasa Inggris, trader pengguna strategi arbitrase biasa disebut sebagai "arbitrageurs". [Ref: seputarforex]. Pada awalnya, Arbitano diperkenalkan melalui official website dengan alamat arbitano.io. Lalu, kita bertanya tentang siapa pemilik domain arbitano.io tersebut. Gambar berikut menjelaskan tentang siapa pendaftar domain arbitano.io dengan meminta bantuan WHOIS DOMAIN TOOLS yang hasilnya sebagai berikut:

Tangkapan layar dari halaman Domaintools, (doc. fharefa)
Tangkapan layar dari halaman Domaintools, (doc. fharefa)

Dan pada domaintools, disajikan data seperti di bawah ini:

Domain Name: ARBITANO.IO
Registry Domain ID: D503300001186058554-LRMS
Registrar WHOIS Server: whois.namecheap.com
Registrar URL: www.namecheap.com
Updated Date: 2020-11-16T06:37:48Z
Creation Date: 2020-07-26T15:55:25Z
Registry Expiry Date: 2026-07-26T15:55:25Z
Registrar Registration Expiration Date:
Registrar: NameCheap, Inc
Registrar IANA ID: 1068
Registrar Abuse Contact Email: abuse@namecheap.com
Registrar Abuse Contact Phone: +1.6613102107
Reseller:
Domain Status: clientTransferProhibited https://icann.org/epp#clientTransferProhibited
Registrant Organization: WhoisGuard, Inc.
Registrant State/Province: Panama
Registrant Country: PA
Name Server: AISHA.NS.CLOUDFLARE.COM
Name Server: SONNY.NS.CLOUDFLARE.COM
DNSSEC: unsigned

Berdasarkan data di atas, diterjemahkan dalam bahasa sederhana masyarakat yang tidak paham tentang jejak digital, dapat dikatakan bahwa pemilik domain arbitano.io adalah pendaftar domain tersebut. Pendaftar menurut data adalah Namecheap, Inc dengan e-mail: abuse@namecheap.com dari Amerika Utara, karena menggunakan kode zona +1 pada nomor kontaknya. 

Apakah Namecheap pemilik Arbitano? Menurut saya bukan. Namecheap adalah hanya reseler domain yang bisa mendaftarkan domain atas nama siapa saja, termasuk atas nama pemilik Arbitano. Lalu, siapa pemilik Arbitano? Apakah orang dari luar Indonesia? Artikel sejenisnya pernah dibahas oleh Brahm Anuga pada blog bahasabisnis.com berjudul: Arbitano: Penipuannya Murahan dan Mudah Terbongkar. Dalam tulisan tersebut Brahm juga beralibi bahwa pemilik Arbitano adalah kemungkinan dari Indonesia, bukan dari luar Indonesia.

Melangkah sedikit lagi tentang Arbitano, sistem kerjanya adalah: member dapat bergabung dengan minimal deposit $10 dan menjanjikan 0,5% - 10% keuntungan tiap harinya. Karena begitu viralnya, banyak juga masyarakat Indonesia yang bergabung sehingga memenuhi media sosial facebook dengan group Arbitano seperti: Arbitano Indonesia, Jawara Arbitano Indonesia, Arbitano.Io Global, Arbitano Riau dan banyak lagi. Kalau mengikuti konten group-group tersebut, sedang hangat dibicarakan tentang Withdraw (WD) member yang tidak pernah sukses masuk ke dompet digital. Jawaban yang diharapkan tidak pernah dijawab oleh Tim Support Arbitano, bahkan menyampaikan bahwa Arbitano memiliki produk lain yang dapat membantuk member untuk mengembangkan usaha di dunia arbitrage cloud. 

Apa produk andalan Arbitano saat ini? Disebutkan tiga jenis aplikasi digital yakni: Qik Quk, Arbizoom dan Transme. Salah satu produk tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: 

Tangkapan layar dari Transme di Google Play, (doc. fharefa)
Tangkapan layar dari Transme di Google Play, (doc. fharefa)

Terlihat, ada PT. Kino Teknologi Sejahtera sebagai pengembang dari Aplikasi Transme. Apakah hal ini menunjukkan bahwa Transme adalah milik orang luar Indonesia, atau milik orang Indonesia? Tentu saja para pembaca bisa menjawab. Kemudian, apakah pemilik Arbitano adalah PT. Kino Teknologi Sejahtera? Belum tentu juga. 

Bisa saja PT. Kino Teknologi Sejahtera hanya sebagai mitra dari Arbitano. Akan tetapi, dari korelasi data, PT. Kino Teknologi Sejahtera pasti mengetahui tentang Arbitano, termasuk pemilik Arbitano sendiri, dan trader-trader yang fasih memanfaatkan selisih harga di pasar crypto.

Perlukah Mengetahui Pemilik Arbitano

Sangat perlu mengetahui pemilik dari Arbitano sebelum masyarakat melakukan investasi modal di sana. Dalam sejarah perdagangan cripto di Indonesia, saya pernah menangani satu kasus penipuan berkedok Trading Bitcoin, yang dulu dilaporkan di Polda Sumsel. 

Karena korban tidak mengetahui banyak data tentang pemilik Trading, akhirnya kasus itu tidak bisa dilanjutkan, meskipun para korban sudah mengalami kerugian ratusan miliar rupiah. Sangat disayangkan bahwa para korban mempercayakan uangnya pada orang ketiga, karena tidak memahami tentang bisnis cripto yang sedang berkembang pesat.

Kembali ke pertanyaan: siapa pemilik cloud arbitrage bernama 'Arbitano'? Saya menjawabnya seperti ini: Kita sangat mengapresiasi bila orang Indonesia sudah mulai terjun ke pasar global dengan mengembangkan bisnis di bidang perdagangan cripto. Ini menunjukkan sebuah perkembangan pola bisnis Indonesia. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa semua dimulai dengan teka-teki sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat yang sangat mencintai bisnis tersebut, termasuk salah satunya bisnis Arbitano.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun