Namanya Mohammad Alam S. Chowdhury, ย beroperasi di Indonesia, tepatnya di Karawaci Tangerang dari tahun 2018.
Korban-korban tahun 2019 sudah 17 orang dan akhir tahun lalu hampir saja ada korban lagi. Untung temannya melihat foto si Alam ini di IG saya, maka selamatlah calon korban. Sayangnya tak satupun korban yang mau melapor.
Apalagi mereka yang sudah tertipu uang dan ditiduri. Saya sendiri sudah mengirim email ke Imigrasi Tangerang. Namun jawaban mereka jika tak ada laporan polisi, atau over stay baru ada alasan di deportasi.
Ternyata menjadi warga yang peduli di negeri sendiri tiada arti!
Menipu di Indonesia, mangsanyaย ย perempuan Indonesia:ย
Tebar pesona di media sosial dan biro jodoh muslim. Jika sudah mendapat mangsa, berani menemui keluarga calon korban seolah ingin serius menikah. Bergaya bagai pria agamis padahal aslinya bau amis dan sadis. Menjanjikan korban tinggal di Spanyol.ย
Korban-korban bukan hanya ditipu uangnya, tetapi juga ditiduri dan difoto ย dalam keadaan bugil.
Ada juga pura-pura pinjam ATM dengan alasan akan mentransfer uang mahar 500 juta ke rekening "calon istri" padahal uang yang ada dirampok semua.
Mengaku dari India padahal Bangladesh. Mengaku engineer bekerja di Spanyol padahal pengangguran. Mengaku punya kakak dokter padahal foto curian milik dokter dari India. Mengaku bujang padahal punya anak istri di Bangladesh. Mengaku umur 35 padahal 47 tahun.ย
Ini data pelaku :ย
- Nama asli ย sesuai passport : Mohammad S. Alam Chowdhury
- Tempat dan Tanggal Lahir : Dhaka, 1 Maret 1971ย
- Kebangsaan : Bangladesh, nomor passport : BJ 0212665 , masa berlaku ย 15 November ย 2020ย
- Nama nama palsu yang beredar di media sosial dan ย muslima.com : Mohammad Arman Khan, Mohammad Sameer Khan, Mohammad Khalid Syaiful dll.ย
- Email dan nomor hp selalu berganti ganti. Ada nomor Indonesia, Malaysia dan no gratis ย dari aplikasi agar korban yakin dia ada di Spanyol padahal nongkrong di Malaysia atau Indonesia.
- Berkeliaran di sekitar Karawaci Tangerang. Kalau bawa calon korban diajak ย menginap di hotel hotel seperti Atria gading Marten, Olive , Kyriad, Wanadu , ย New Residence dll.
ย Kasusnya telah diketahui oleh Ibu Farida Osman, aktivis perempuan yang suaminya orang Bangladesh. Beliau banyak membantu dan sudah bicara dengan para korban.