Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jumpa dengan "Bule Tampan" di Situs Kencan iPair, Rp 267 Juta Melayang

27 November 2017   03:39 Diperbarui: 27 November 2017   03:50 3924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo passport kiriman korban

Gara gara kenalan dengan "bule tampan, Benjamin Jonathan " di situs kencan iPair, seorang ibu harus kehilangan seluruh tabungan masa depan anaknya sebesar Rp 267 juta. Β Cinta palsu dan rayuan scammer yang mengharu biru membuat logika tak lagi digunakan. Β 

"Bunda, Β betapa bodohnya saya. Hanya kenal Benyamin dua bulan telah tertipu 267 juta rupiah. Β  Pertama kali berkenalan dengannya, saya tak menyadari ketika dia bertanya tentang penghasilan, pekerjaan, tabungan serta rumah. Harusnya saya aware dan tidak begitu saja terbuka mengenai kehidupan pribadi saya pada orang asing. Awal Β bulan pertama dia begitu manis, perhatian dan sayang sama anak saya. Β Setelah menikmati uang saya, dia berubah. Ternyata dia Scammer! Semua tabungan masa depan anak saya satu satunya habis tak tersisa. Β  Setiap malam saya pandangi sikecil yang tertidur Β dan saya merasa sangat bersalah. Ibu, silahkan share kisah saya. Semoga pengalaman pahit ini tak terjadi lagi pada wanita lain."

Photo passport kiriman korban
Photo passport kiriman korban
Demikian pesan melalui email yang saya terima dari seorang ibu. Sebut saja dengan nama samaran Ratna, suaminya meninggal 8 tahun lalu. Ia Β memiliki seorang Β anak lelaki yang masih kecil.

Ratna mulai membuka diri Β mencari pasangan lagi dengan bergabung di situs kencan iPair. Disinilah Β pada tanggal 30 September 2017 ia berkenalan dengan Β "bule tampan dan kaya raya" namanya Benjamin Jonathan. Mengaku seorang kontraktor Β asal Β New York yang sedang menyelesaikan proyek di perusahaan minyak Inggris, Dana Oil dan Plumberg Oil.

Hari pertama Ratna dan Benjamin ngobrol hingga 4 jam, bagai kawan lama yang baru bertemu kembali. Β Disinilah tanpa sadar ia menjawab semua pertanyaan si "bule" Β tentang penghasilan, tabungan, rumah dll. Β Pelaku selalu ada alasan untuk menolak saat diajak video call dan bagi Ratna itu tak masalah. Sejak itu mulailah mereka menjalin hubungan serius.

ID kiriman korban
ID kiriman korban
Suatu hari Benjamin minta Ratna memilih ke negara mana ia harus pergi untuk Β proyek berikutnya. China, Myanmar, Malaysia, Brunei. Lalu Ratna memilih Malaysia karena dekat dengan Indonesia.

Akhirnya Oktober 2017 dapatlah proyek dari Petronas dengan nilai 8 juta poundsterling. Katanya nanti uang tersebut akan masuk rekening Ratna. Β Tanggal 26 Oktober , ia diminta membuka akun bank online dengan Β biaya aktifasi Β sebesar 4.540 USD. Ratna sempat menjawab tak ada uang sebanyak itu tapi Benjamin terus meyakinkan sambil menangis. Katanya jangan sampai proyek ini gagal karena untuk masa depan bersama.Β 

" Bunda, Β saya sudah browsing di Google , cek photo photo yang dia kirim Β dan cek alamatnya. Ternyata saya masih saja belum yakin kalau dia Β scammer! Hati saya telah dibutakan oleh janji janji manisnya. Saya Β teruskan kebodohan saya..."

Ratna mulai curiga dan tak mau kirim uang, lalu Β bertengkarlah pasangan kekasih ini. Tapi karena ia sudah terlanjur sayang Β seminggu kemudian hatinya luluh setelah Benjamin berjanji akan menjadi calon suami yang lebih baik lagi. 6 November 2017 , permintaan Β uang aktivasi akun bank turun menjadi 2500 USD dan Ratna langsung transfer 34 juta rupiah. Β Dalam pikiran Ratna semua sudah selesai.

Bukti transfer dari korban
Bukti transfer dari korban
Melihat korban mudah dirayu dan ditipu, Benjamin terus minta uang dengan berbagai alasan dan Ratna tak bisa menolak. Lalu kirim lagi 100 juta rupiah dua kali . Terakhir masih dibulan November 2017 Benjamin ada masalah dengan pekerjaannya lalu Ratna kirim lagi 26 juta rupiah dan mengatakan sudah tak ada tabungan lagi. Benjamin berjanji akan mengembalikan semua uang Ratna secepatnya. Β 

Janji tinggal janji, Β Benjamin alasan lagi kalau Mastercardnya ada masalah dan hanya bisa ambil uang hari Rabu, 22 November 2017 Β itupun hanya 2500 USD/hari. Ratna masih percaya dengan niat baik sang kekasih. Sudah hari Jum'at, tak ada satupun janji yang ditepati. Tak lama Benjamin kirim pesan melalui WA kalau kartu ATM Master Cardnya tertelan.

Saat itulah Ratna baru sadar dan mulai mengingat bahwa dari awal tanda tanda sidia scammer sudah ada. Misalnya tak ada photo terbaru, Β menolak video call. Cari tahu tentang penghasilan dan tabungan. Β Mengaku tak punya Instagram ternyata ada. Jarang menghubungi setelah terima uang. Hanya karena saat itu ia Β sedang jatuh cinta maka semua diabaikan.Β 

" Bunda , saya masih coba berhubungan dengan dia karena tak mau hilang kontak sebelum dia mengembalikan uang saya. Β Dari kejadian ini saya belajar untuk tidak mudah memberikan data pribadi pada orang asing. Β Jangan mudah percaya dengan photo rumah, photo hadiah yang katanya akan dikirim ke kita. Jangan percaya janji janji manis jika belum pernah bertemu muka. Saya juga baru menyadari setelah melihat lagi Β passportnya ternyata editan. Β Adakah cara untuk menjebak scammer ini? Mohon bantuan bunda. Β Semoga pengalaman saya dapat dipetik hikmahnya. Terima kasih." ( Ratna - Somewhere)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun