Sebait syairย lagu "Bunda" karangan Melly Goeslow mewakiliย perasaan sayaย pada ibu. " Oh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada didalam hatiku"ย
Setahun sekali, hari ibu dirayakan di Indonesia setiap tanggal 22 Desember. Namun bagi sayaย hari ibuย saya rayakan setiap hari. Dimana dalam setiap langkah yang saya jalani, selalu saya ingat nasihat nasihat ibu.
Tak punya kenangan masa kecil bersama ibu dan ayah :ย
Saat banyak orang cerita masa kecil nan manis bersamaย ayah dan ibu mereka. Maka tak ada yang bisa sayaย ceritakan karena saya tak pernah dibesarkan oleh orang tua. Ayah dan ibu menikah karena dijodohkan. Usia pernikahan merekaย kurang dari 2 th.
Bukti mereka tak saling mencintai yaitu setiap ibu ribut dengan ayah, maka saya selalu jadi sasaran. Pernah saat masih bayi sayaย dibawa ke laut Ancol . Hari mulai gelap saat ibu menyusuri tepian pantai. Kata ibu, ia ingin membuangku lalu bunuh diri.ย Beruntung ada seorang bapak nelayan yang menegur :
" Ibu ngapain magrib2 bawa bayi main dipantai?"ย
Ibu menjawab dengan dingin bahwa ia ingin mati dan ingin membuang bayinya kelaut
" Ya Allah ibu, bunuh diri itu dosa bu....Dari pada ibu buang bayi ini, lebih baik berikan pada saya. Walau saya miskin, saya masih bisa merawatnya."
Kata kata bapak nelayan membuat ibu sadar dan menangis. Lalu ibu diantarย sampai naik angkutan umum. Kisah ini diceritakan sendiri oleh ibuku dengan penyesalan yang begitu dalam.
Malaikat Tanpa Sayap
Akhirnya ayah dan ibukuย bercerai dengan alasan tak saling mencintai. Saya dibesarkan oleh seorang wanita yang dimataku adalah malaikat tanpa sayap, dialah oma , ibu dari ibuku. Beliau membesarkan saya dengan penuh kasih sayang tapi tidak dimanja. Dari beliau saya belajar banyak hal. Saya saksikan bagaimana oma mengasihi sesama tanpa pamrih. Rela membantu saudara yang miskin dan peduli pada orang lain. Sabar tak pernah marah dan punya prinsip teguh yaitu hidup dijalan lurus jangan pernah belok walau sedikit. Omaku wanita istimewa.
Ayah dan ibuย sudah menikah lagi dan mereka hidup bahagia dengan pasangan masing masing hingga maut memisahkan. Saya , bagai anak terbuang tapi beruntung masihย punya oma. Jumpa ibu pertama kali saat usia 7 tahun, sayaย memanggilnya kakak karena oma menyuruh begitu. Sayalah yang berinisiatif mencari ayah dan ingin tahu seperti apa wajahnya. Kami bertemu saat usia saya 15 tahun. Kalau saya tak mencarinya, seumur hidupย tak akan tahuย yang mana ayah saya.
Tak ada setitik dendam pada ibu.
Saat ayah tiri yang saya panggilย papiย masih ada, saya merasa ibu begitu jauh. Walau saya coba untuk mendekat tapi seperti menolak dengan halus. Ternyata semua ada alasannya, ibu takut pada ayah tiriku karena saat mereka menikah ada perjanjian tak boleh mengurus/peduli padaย anak anak dari pernikahan sebelumnya. Puluhan tahun mereka bersama, hingga entah tahun berapa saya lupa , papi kembali kepangkuan Illahi.ย
Malam itu juga setelah papi pergi, ibu menarik tangan saya ke kamar. Airmatanya bercucuran sambil memelukku,
ย " Maafkan mamiย yang selama ini menyia nyiakan kamu. Maafkan mami ya sayang. Semua karena keadaan."
Dadaย terasa lega, tanya yang selalu melanda mengapa seorang ibu tak sayang pada anaknya terjawab sudah. Disinilah ibu cerita semua bagaimana ia tak berdaya dan selama puluhan tahun begitu sabar menghadapi sikapย ayah tiriku. Ibu bertahan karena sudah memiliki anak 5 orang.ย
Sejak itu saya dapat merasakan betapa sayangnya ibu pada saya. Walau demikian masih saja ada orang lain yang usil dan mengatakan "Ngapain dekat sama ibu kamu yang ngga pernah merawat kamu." Saya jawab " Saya sayang ibu karena cinta pada Allahku"
Kata kata maaf selalu beliau ulang setiap saya pulang ke Indonesia. Kalau saya kirim sesuatu untuk beliau pasti diterima dengan air mata berderai sambil bilang
" Kamu ngga pernah diurusin tapi koq sayang banget sama mami."
Tentu saja saya jadi sedih, hinggaย suatu hari sambil sambil memeluk ibuku :
" Mami tidak salah, ini semua sudah jalan hidup kita.ย Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Andai saya dirawat oleh mami, belum tentu saya menjadi wanita tegar seperti ini.ย ย Saya tak akan mampu membalas jasa mami yang sudah membiarkan saya tumbuh dalam rahimmu selama 9 bulan. Andai waktu itu mami ingin menggugurkan kandungan tentu bisa saja. Please jangan sesali masa lalu. " Sejak itu ibu tak lagiย mengulang permintaan maaf.
Saat saya bekerja di Amerika dan UAE , menelpon ibu adalah nomor satu. Kami bisa ngobrol lama sekali. Pada dasarnya beliau lucu sekali. Kami sering tertawa bersama di telpon. Saya suka mendengarkan cerita dan nasihat nasihatnya.ย ย Apalagi setelah saya tinggal di Australia, bisa seminggu 4-5 kali menelpon ibu. Kadang saya minta beliau nyanyi lagu Belanda yang berjudul " Nasi Goreng" lalu saya rekam.
Kini usia ibu sudah 76 tahun, tinggal sendiri dengan pembantu.ย Beliau tak ingin menyusahkan anak anaknya.ย Semoga ibuku selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Ibu...ada dan tiada dirimu kan selalu ada dalam hatiku. SELAMAT HARI IBU, 22 DESEMBER 2015
ย
Picture dari hwloverz.blogspot.com
ย
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H