Mohon tunggu...
Fetika
Fetika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dengan hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perencanaan SDM dan Analisis Beban Kerja: Kunci Efisiensi dalan Organisasi

31 Desember 2024   23:20 Diperbarui: 31 Desember 2024   23:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: pinterest)

Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen strategis yang tak dapat diabaikan dalam manajemen modern. Proses ini mencakup berbagai kegiatan mulai dari peramalan kebutuhan tenaga kerja hingga pengelolaan SDM yang sudah ada secara efektif. Melalui perencanaan yang matang, organisasi dapat menghadapi tantangan bisnis dengan lebih percaya diri dan proaktif. Perencanaan SDM bertujuan memastikan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas. Filosofinya menekankan pada optimalisasi tenaga kerja yang ada sebelum mempertimbangkan rekrutmen baru.

Dengan kata lain, langkah pertama adalah memanfaatkan SDM internal melalui promosi atau mutasi, baru kemudian merekrut jika diperlukan. Implementasi perencanaan SDM yang baik membawa manfaat signifikan bagi organisasi. Selain meningkatkan efisiensi pendayagunaan tenaga kerja, perencanaan ini membantu penghematan biaya dan mendorong perilaku proaktif dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Organisasi juga dapat membangun sistem informasi SDM yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

Analisis Beban Kerja (Workload Analysis)

Analisis beban kerja merupakan metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tugas dan waktu yang diperlukan. Proses ini melibatkan:

1. Memahami Tahapan Penting dalam Analisis Beban Kerja

Analisis beban kerja adalah salah satu langkah kunci dalam memastikan organisasi memiliki jumlah tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Proses ini melibatkan beberapa tahapan utama yang saling berkaitan, yaitu identifikasi output utama, pemecahan tugas, dan penghitungan waktu yang dibutuhkan.

2. Identifikasi Output Utama

Langkah pertama dalam analisis beban kerja adalah menentukan output utama atau hasil kerja yang diharapkan dari suatu posisi atau fungsi. Output ini harus jelas, terukur, dan relevan dengan tujuan organisasi. Proses ini mencakup memahami tanggung jawab inti dari posisi tersebut serta bagaimana hasil kerjanya berkontribusi terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, seorang analis riset ekonomi mungkin ditugaskan menghasilkan dua laporan riset mendalam per tahun. Output ini menjadi panduan untuk merancang aktivitas yang diperlukan agar tujuan tersebut tercapai. Tanpa definisi output utama yang jelas, sulit bagi organisasi untuk menilai kebutuhan tenaga kerja secara efektif.

3. Pemecahan Tugas

Setelah output utama ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengurai aktivitas kerja yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut ke dalam satuan tugas yang lebih kecil. Tahap ini bertujuan untuk memahami secara rinci aktivitas apa saja yang harus dilakukan, bagaimana aktivitas tersebut saling berkaitan, dan tingkat kompleksitas masing-masing tugas. Misalnya, untuk menyelesaikan laporan riset ekonomi, aktivitasnya dapat dibagi menjadi beberapa tugas, seperti:

  • Mengumpulkan data dari sumber terpercaya.
  • Melakukan analisis statistik terhadap data yang telah dikumpulkan.
  • Menulis laporan berdasarkan hasil analisis.

Pemecahan tugas ini membantu organisasi memahami beban kerja secara spesifik, sehingga memudahkan pengelolaan waktu dan alokasi sumber daya manusia.

4. Penghitungan Waktu

Tahap terakhir adalah mengestimasi total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas yang telah diidentifikasi. Proses ini mencakup pengumpulan data mengenai durasi rata-rata setiap aktivitas, baik berdasarkan pengalaman sebelumnya maupun data historis. Selain itu, penghitungan ini juga mempertimbangkan faktor seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat keahlian yang dibutuhkan, dan potensi hambatan selama pelaksanaan. Sebagai ilustrasi, jika proses pengumpulan data membutuhkan waktu rata-rata 80 jam dan analisis data memakan waktu 40 jam, maka total waktu untuk menyelesaikan tugas adalah 120 jam.

Hasil ini menjadi dasar untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan metode Full-Time Equivalent (FTE), yaitu membagi total waktu kerja yang dibutuhkan dengan standar jam kerja tahunan (misalnya 1920 jam per tahun). Sebagai contoh, jika suatu posisi membutuhkan waktu 320 jam untuk menyelesaikan tugas dalam setahun, maka kebutuhan tenaga kerja dihitung dengan membagi total waktu tersebut dengan standar jam kerja tahunan (1920 jam). Hasilnya menunjukkan jumlah Full-Time Equivalent (FTE) yang diperlukan.

Menentukan Kebutuhan SDM

Berbagai teknik digunakan untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja, antara lain:

  • Analisis Tren: Berdasarkan data historis untuk mengidentifikasi pola kebutuhan tenaga kerja.
  • Analisis Rasio: Menggunakan rasio tertentu, seperti pendapatan per karyawan, untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja.
  • Analisis Anggaran: Mengacu pada alokasi anggaran tenaga kerja.

Perencanaan SDM yang komprehensif dan analisis beban kerja yang akurat merupakan fondasi bagi organisasi untuk mencapai efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan SDM secara optimal, organisasi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan bisnis di masa depan. Kebutuhan tenaga kerja juga dipenuhi dari sumber internal maupun eksternal. Rekrutmen internal, seperti promosi atau mutasi, biasanya lebih hemat dan cepat, sedangkan rekrutmen eksternal digunakan jika tenaga kerja internal tidak mencukupi. Mengelola SDM dengan baik bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan hari ini, tetapi juga tentang membangun masa depan organisasi yang lebih kuat.

Penulis:

1. Fetikasari Ardiyanti

2. Hedi Fitriyanto

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun