Mohon tunggu...
Feri indria
Feri indria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kajian Strukturalisme Genetik Puisi "Datang Dara, Hilang Dara" Karya Chairil Anwar

14 Januari 2018   16:14 Diperbarui: 14 Januari 2018   18:02 5074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang yang tidak menurut dan selalu mengikuti kehendaknya sendiri akan menyesal dan menunggu kematiannya dengan sia-sia dan tidak mendapatkan apa-apa yang di inginkan dalam hidupnya.

Dalam pencarian dan hakikat kebebasan itu, manusia hendaknya tidak melupakan batasan-batasan yang ada, sehingga tidak terjerumus oleh kebebasan yang diluar batas justru akan merugikan diri sendiri.

Manusia sering kali tidak peduli terhadap nasihat-nasihat orang-orang di sekitarnya yang peduli kepadanya dan tetap menuruti hawa nafsunya hingga akhirnya binasa oleh egonya.

F. Simpulan

      Dalam mengapresiasi puisi metode yang dapat dilakukan bermacam-macam. Teori strukturalisme genetik ialah sebuah teori  yang menjelaskan struktur tersebut dengan memperhatikan relevansi konsep homologi, kelas sosial yang dimaksud goldman adalah kelas yang mempertahankan relevansi struktur. Pada puisi Datang Dara, Hilang Dara, secara keseluruhan memberi makna bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Gunakanlah waktu dalam hidup untuk mengejar impian dengan tidak mengabaikan nasihat orang lain. Ketidakpedulian terhadap nasihat-nasihat orang-orang disekitarnya yang peduli kepadanya dan tetap menuruti hawa nafsu akan membuat binasa dirinya sendiri.

Daftar Pustaka

  • Pradopo, Rachmad Djoko. 1990. Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gajah mada university press.
  • Hakim, Zaenal. 1996. Edisi kritis puisi chairil Anwar. Cetakan I. Jakarta: dian rakyat.

Oleh: Feri Indria Nur Fitriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun