Mohon tunggu...
Fery Nurdiansyah
Fery Nurdiansyah Mohon Tunggu... Konsultan - Adil Sejak Dalam Pikiran

Imajinasi berawal dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

PDB Nasional dalam Genggaman Konsumen

10 Oktober 2019   12:51 Diperbarui: 29 Januari 2020   12:10 4031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Katadata.co.id
sumber: Katadata.co.id
Dari gambaran di atas, maka perlu digarisbawahi kembali bahwa kontribusi masyarakat terhadap PDB Indonesia sangat dominan, pertumbuhan ekonomi yang positif dapat memberi berbagai manfaat untuk kesejahteraan, akan tetapi di sisi lain kepastian hukum terhadap ekonomi digital perlu diimplementasikan sebagai keseriusan pemerintah untuk membangun perekonomian digital secara sehat dan berkelanjutan.

Komitmen tersebut telah terjabar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang disusun oleh Bappenas yaitu bahwa pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5,4 persen - 6,17 persen, dengan catatan harus ada reformasi ekonomi, akan tetapi tanpa reformasi ekonomi sulit untuk di atas 5 persen, merasa penting untuk terus mendorong ekonomi dari sisi pasokan meskipun ketidakpastian global masih tinggi. Pasalnya, langkah ini merupakan kunci agar pertumbuhan lebih tinggi bisa dicapai pada tahun-tahun berikutnya.

Persoalan kedepan adalah meningkatkan perekonomian dan stabilitas terhadap perdagangan dalam negeri, agar dapat memenuhi target yang ingin dicapai, akan tetapi setelah mengalami rebound dari resesi global yang besar (2007-2009), laju pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia menurun pada periode 2010-2014. 

Yang paling menyebabkan kekuatiran adalah semakin menurunnya laju pertumbuhan perekonomian RRT. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini bertumbuh 6,7 persen pada basis year-on-year (y/y) pada tahun 2016, level terendah dalam 26 tahun terakhir. Menurunnya ekspansi perekonomian di RRT segera memberikan dampak pada Indonesia karena kedua negara adalah mitra dagang yang penting (RRT berkontribusi untuk hampir sepersepuluh dari total ekspor Indonesia). 

Diperkirakan bahwa untuk setiap penurunan 1 % dari pertumbuhan PDB RRT, ekspansi perekonomian Indonesia berkurang 0,5 persen. Meskipun ekonomi China mengalami rebound dengan pertumbuhan ekonomi 6,9 persen (y/y) pada tahun 2017, laju pertumbuhan ekonomi negara ini diperkirakan akan mereda di tahun-tahun depan karena ekonomi China sedang mengalami beberapa perubahan struktural.

sumber: Bappenas
sumber: Bappenas
Regulasi dan Kebijakan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen Yang Berfokus Pada Pengaruh Ekonomi Digital 
Kondisi Perlindungan Konsumen yang masih jauh dari harapan, baik pada level kebijakan dan regulasi, maupun pada implementasinya (substansi, struktur, dan culture hukum). Pendekatan terhadap perlindungan perlindungan adalah multi sektor dan perspektif, oleh sebab itu tidak dapat didekati hanya dari hukum bisnis akan tetapi melekat pada Hak Asasi Manusia.

Pengaruh ekonomi digital telah menjalar keberbagai pelosok pulau terjauh di indonesia, smartphone telah dibutuhkan semua masyarakat, sehingga lebih mudah pula mengakses berbagai konten atau aplikasi yang dibutuhkan juga, seperti berinteraksi di media sosial hingga berbelanja.

Ketergantungan pada ponsel pintar akan terus meningkat. Alasannya yang pertama, yaitu semakin banyak layanan berbasis aplikasi yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari. 

Tidak hanya untuk transportasi dan membeli makanan, layanan berbasis aplikasi juga semakin jamak dipakai untuk membayar tagihan rumah tangga dan pemenuhan kebutuhan anak. Alasan kedua, mayoritas konsumen di Indonesia masih menjadikan smartphone sebagai pencarian utama ketika berbelanja online.

Market Place
Keberadaan ekonomi digital terhadap e-commerce sangat mempengaruhi perilaku konsumen hingga sistem transaksi, Melihat data Lazada tentang perilaku konsumen, tingginya ketertarikan pada smartphone juga masih akan berlanjut pada tahun ini, terutama saat festival belanja musiman seperti Ramadan, Singles' Day, dan Harbolnas. 

Jika mengamati interest over time pengguna internet dalam hal berbelanja online setahun belakangan, orang-orang juga mempertimbangkan kualitas ketika mencari barang yang diinginkan di internet. Mengacu pada Google Trends, kata kunci "bagus" memperlihatkan grafik peningkatan dalam periode gelaran festival belanja akhir tahun seperti 11.11 dan Harbolnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun