Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Apakah Musik Dangdut Budaya Indonesia?

12 Oktober 2019   12:23 Diperbarui: 12 Oktober 2019   14:52 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Medcom.id

Masa ini, sebagian besar perangkat musiknya masih menggunakan alat-alat musik standar tanpa campur alat musik berbasis komputer.

Nah memasuki pertengahan 90-an alat musik berbasis komputer(syntesizer), mulai meramaikan corak musik dangdut terutama saat melakukan rekaman di studio musik.

Para pedangdut di generasi ini digawangi oleh nama-nama, seperti Evi Tamala, Hamdan Atamimie, Iis Dahlia, Asmin Cader hingga Jhoni Iskandar. 

Muncul pula variasi bergaya disko dalam rekaman lagu-lagu Merry Andani, hingga Rama Aipama menjadi pilihan periode ini. Inilah kali terakhir periode emas rekaman berbasis pita kaset dalam merekam lagu, yang kemudian berganti menjadi compact disc.

Sumber: Pemajuankebudayaan.id
Sumber: Pemajuankebudayaan.id

Masa rekaman pita kaset dan Compact Disc merupakan puncak keemasan bagi para pemusik dangdut. Setelah kemudian masuk teknologi digital MP3 dengan berbagai perangkat digitalisasi musik lainnya, industri musik dangdut mulai menurun.

Nah di masa transisi inilah kemudian muncul sub genre musik dangdut yakni dangdut koplo untuk menyiasati sisi pemasaran bagi praktisi dangdut.

Dangdut Koplo cukup berbeda dengan dangdut-dangdut lainnya di mana tabuhan gendangnya memiliki ketukan lebih banyak dan lebih cepat dari dangdut sebelumnya.

Dan akan lebih bisa dinikmati bila disaksikan secara live, ditambah dengan penyanyinya yang cantik dan berpakaian cukup sexy. Hal inilah yang membuat dangdut masih bisa berkibar di tengah masyarakat.

Sumber: Malangtimes.com
Sumber: Malangtimes.com

Selain Koplo, dalam perkembangannya genre musik dangdut melahirkan sub genre lainnya di tahun 2000-an. Seperti Dangdut Sunda, Dangdut Saluang Minang, Dangdut Tarling Cirebon, hingga Dangdut Banjar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun