Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masih Patutkah Kita Berterima Kasih pada DPR?

30 September 2019   11:41 Diperbarui: 30 September 2019   12:50 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idnjurnal.com

Pemberantasan korupsi yang merupakan amanat reformasi 98, mereka gembosi dengan UU KPK baru colongan, dan Konspirasi pemilihan Capim KPK.

Tak kurang dari 2 nyawa mahasiswa melayang akibat kekonyolan yang awalnya dipicu oleh DPR. Namun mereka seperti tak merasa bersalah dan terus berkilah, bahwa RUU itu memang sudah dibahas sejak lama dan tak ujug-ujug. 

Namun fakta berkata lain seperti UU KPK misalnya tak masuk Prolegnas tahun ini, eh tetiba masuk dan dengan kilat langsung disahkan.Pemerintah Jokowi seperti dalam kondisi tertekan akibat ulah oligarki politik dari Partai politik pendukungnya mau tak mau harus nunut mengesahkan RUU tersebut. 

Mungkin mulai saat ini kita harus berhenti menyebut mereka sebagai "DPR". Kita harus menyebut kepanjangan nama lembaga mereka untuk mengingatkan mereka atau untuk menggebuk pikiran bebal mereka bahwa mereka merupakan wakil rakyat; dan dengan harapan agar kepanjangan itu menjadi sugesti bahwa mereka berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat, dan bekerja untuk rakyat. 

Singkatan DPR menyembunyikan para anggotanya dari kepanjangan nama lembaga negara tersebut. Makin sering kita menyebut nama singkatan DPR tersebut, makin klise kata itu terdengar dan kian terbiasalah kita dengannya tanpa merasa bersalah. 

Kian dalam pula mereka para anggotanya menyurukan tugas etis yang dibebankan terhadapnya dalam palung makna singkatan,"DPR".

Sumber.

beritagar.id

kbbi.web.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun