Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Garuda di Persimpangan Jalan

19 Juli 2019   09:48 Diperbarui: 19 Juli 2019   13:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehari setelah video Rius viral, Garuda mengeluarkan aturan larangan mengambil gambar baik itu berupa foto maupun video.  Wow tahu dong larangan ini menjadi viral lagi, malah jadi bahan bullyan para netizen. Meme yang mengolok-ngolok  kebijakan ini bertebaran di jagat maya.

Eh bukan memperbaiki malah melaporkan vlogger Rius ke polisi menggunakan UU ITE pasal 310, 311 , dan 312 sebagai dasarnya, karena pencemaran nama baik katanya. Lucunya yang melaporkan itu bukan manajemen Garuda , tapi meminjam nama Serikat Pekerja Garuda sebagai pelapor kalo istilah Jawa "nabok nyilih tangan" 

Pihak manajemen Garuda seolah tidak tahu menahu dengan pelaporan tersebut, dan memposisikan dirinya bagai outsiders, seperti yang diucapkan Corsecnya  M.Ikhsan semalam "sebenarnya yang melakukan pelaporan itu serikat karyawan mereka melakukannya sebagai bagian dari kecintaan mereka terhadap perusahaan, nah dalam pelaporan ini kami tidak bisa komen dalam masalah itu" Katanya.

Pihak Manajemen Garuda menurut Ikshan akan melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak, agar masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargan. "Saya tidak bisa bersuara atas nama serikat karyawan yah, tapi pointnya kita berusaha agar masalah ini cepat selesai, win win lah tidak ada pihak yang merasa dirugikan."tambahnya.

Sulit menyangkal bahwa Garuda dalam hal ini manajemannya terkesan cuci tangan dalam pelaporan Rius ini. Padahal semestinya setiap tindakan yang berpotensi memberikan citra buruk terhadap perusahaan Direksi atau para petinggi di manajemen Garuda harus mengetahuinya.

Ya tapi itulah yang terjadi, jurus ngeles lawas  ala orde yang lampau dipakai untuk menghadapi permasalahan ini. Sebenarnya kan ini berawal dari efek disrupsi digital yang harus dihadapi dengan mindset yang berbeda. Reviewer berbasis medsos itu bertebaran di dunia maya disegala segmen, termasuk dunia penerbangan. 

Pemirsa Youtube mungkin tidak asing dengan reviewer penerbangan Sam Chui yang jumlah subscriber-nya 1,3 juta yang melakukan review berbagai maskapai dunia, ia mnceritakan begitu detil segala kebaikan dan kekurangan maskapai yang ia review. Namun belum pernah dengar juga Sam Chui itu di laporkan ke pihak yang berwajib terkait kontennya tersebut. Malah seringkali di fasilitasi untuk lakukan itu.

Nah seharusnya Garuda,memberikan apresiasi kepada Rius Vernandes untuk hal ini, apalagi menurut Profesor ekonomi asal Universitas Indonesia, Rhenald Kasali seperti yang dikutip dari tulisannya di Koran Sindo. Pemimpin puncak Garuda Saat ini Ari Askhara adalah "Jadi, Ari Askhara sebagai #newpower seperti tengah berhadapan dengan #oldpower yang punya uang, jabatan atau kekuasaan. Kita masyarakat harus lebih jernih dan menghargai sosok-sosok exploratif." Tulisnya 

Walaupun tulisannya itu terkait masalah laporan keuangan bermasalah, tapi tentu saja penilaian Prof Rhenald terhadap Ari Askhara tersebut sudah dilakukan secara komprehensif. 

Apabila benar penilaiannya tentu saja Ari seharusnya mampu menyelesaikan masalah ini tanpa harus berefek seperti sekarang ini. Digitalisasi itu kan bukan hanya mampu mengoperasikan dan memahami perangkatnya saja, namun mindset-nya pun harus digital.

Masalah ini tidak akan berkembang liar apabila Garuda bisa menyikapinya dengan lebih bijak dan memakai mindset berbeda. Cukup minta maaf kemudian ajaklah vlogger itu berbicara untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun