Memang betul memiliki menteri berusia muda bukan berarti menjadi jawaban atas semua permasalahan yang ada. Terdapat plus minus nya jika Jokowi benar menunjuk anak muda generasi milenial menjadi menterinya.
Dari sisi manajerial mungkin anak-anak muda tersebut sudah membuktikan kapabilitasnya dengan mengatasi berbagai masalah di perusahaan. Tapi sistem manajerial perusahaan berbeda sama sekali dengan pemerintahan.Â
Birokrasi pemerintah itu berbeda, karena ada unsur budaya, sosial dan politik. Dalam menghadapi suatu perubahan, setiap individu berbeda menghadapinya dibutuhkan pengalaman untuk menghadapi hal ini.
Meskipun begitu ada kelebihan yang dimiliki orang muda apabila ditunjuk jadi menteri. Anak-anak muda umumnya lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya, pikirannya lebih terbuka dan agile, tidak kaku.Â
Anak muda itu dinamis dan memiliki kemampuan lebih baik dalam urusan teknologi-teknologi terkini. Dengan kelebihannya tersebut kita tidak akan pernah tahu ide-idenya yang terkadang out of the box mampu membawa bangsa ini menjadi lebih maju.
Selain itu dengan adanya anak muda  memimpin kementerian atau Lembaga Negara akan merubah paradigma pemerintahan yang kaku menjadi lebih relaks. Tapi jangan sampai perubahan yang terjadi terlalu drastis, perubahan yang dilakukan harus terukur, karena perubahan pasti memiliki resiko yang harus dipertanggungjawabkan.Â
Untuk menjawab berbagai kekhawatirkan terkait akan ditunjuknya orang muda generasi milenial menjadi menteri terutama terkait pengalaman di pemerintahan. Jokowi berkilah "Itu kan nanti ada menteri koordinator, yang bisa mengkoordinir, memberikan arahan. Saya kira tidak perlu khawatir seperti itu Menkonya senior di bidangnya masing-masing." Kilahnya.
Nah yang terpenting bagi rakyat penunjukan menteri itu berdasarkan moral dan integritas terlebih dahulu, dan sebesar-besar manfaatnya buat kepemtingan dan kemaslahatan rakyat Indonesia. Siapapun nanti orang muda yang ditunjuk jadi menteri oleh Jokowi diharapkan berdasarkan merit system, bisa siapa saja.
Sumber.
Kompas.com
CNBCIndonesia.com