Kementerian Perhubungan sepertinya kehilangan akal dalam mengatur ojol ini. Seperti mereka kehilangan akal dalam menurunkan tarif tiket pesawat yang melambung tidak keruan.
Mereka lebih berpihak kepada industri daripada terhadap masyarakat luas konsumen transportasi. Program pemerintah mengenai penggunaan transportasi publik justru dimentahkan oleh pemerintah sendiri.Â
Di zaman digital seperti hari ini pemerintah harusnya lebih berfungsi sebagai fasilitator bahkan akselator, daripada cuma menjadi regulator yang hobi mengeluarkan peraturan aneh, yang mengekang dan membatasi ruang berkreasi. Rasanya aturan larangan memberikan diskon ini harus dipikir ulang, aneh memberi diskon kok dilarang.
Sumber.
Cnbcindonesia.com