Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cinta Segitiga Antara Ramadan, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi

8 Mei 2019   10:42 Diperbarui: 9 Mei 2019   15:44 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inflasi yang dimaksud adalah kategori Demand Pull Inflation, inflasi yang disebabkan kelangkaan barang/jasa. sehingga apabila kelangkaan barang/jasa itu bisa ditutupi dengan peningkatan jumlah produksi asumsinya harganya akan turun dan tingkat inflasi pun akan menjadi rendah.

Resep yang kedua adalah memprioritaskan kinerja sektor pertanian dan industri sebagai leading sector. Ketersedian pangan akan memengaruhi level kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, dengan muaranya tingkat kesejahteraan setiap individu yang terlibat di dalamnya. Alasan lainnya adalah kedua sektor itu merupakan kontributor utama penyedia lapangan kerja di Indonesia. 

Sektor pertanian menurut data tahun 2018 dari Bappenas menyerap 28,7 persen pekerja. Sedangkan Industri menopang 14,62 persen lainnya. selain dua alasan tadi kedua sektor ini bisa berkolaborasi lebih jauh, misalnya sektor industri dapat berperan sebagai Buffer Stock, pada saat sektor pertanian mengalami over supply.

Karena biasanya pada saat panen raya dan stock melimpah maka dalam sesaat harga barang produk tani ini tiarap seketika. Untuk menghindari hal tersebut distribusi produk-produk pertanian itu perlu dijaga titik equilibriumnya. 

Pada saat Produktivitas tinggi, jika faktor harga dan tingkat pendapatan kedua sektor itu diperhatikan suplai pangan dan hasil industri bisa jadi juga akan meningkat.

Contohnya, dalam Kasus Ramadhan dan Lebaran, komoditas bahan makanan dari sektor pertanian beserta industri makanan dan minuman dari sektor indutri normalnya menjadi yang paling atraktif dalam menarik keatas tingkat inflasi, ini wajar mengingat konsumsi makanan dan minuman serta pakaian relatif paling banyak meningkat pada masa itu.

Resep ketiga adalah mengendalikan daya beli dengan menjaga efesiensi pasar melalui pengembangan infrastruktur dan penguatan sistem logistik.

Kedua hal tersebut memberi sumbangan yang cukup signifikan dalam meningkatnya biaya transaksi, biaya transaksi merupakan biaya tambahan yang harus dibayar oleh konsumen/produsen akibat skema administrasi kelembagaan tidak efesien karena biaya tambahan akibat, Pungutan-pungutan yag tidak jelas, problem distribusi, dan pemburu rente. 

Akibat tingginya biaya transaksi tersebut, tingkat inflasi terkadang menjadi agak sulit dikendalikan, harus ada kemauan dan sikap dari pemerintah untuk memangkas biaya transaksi ini dengan cara memendekan jalur-jalur distribusi, misalnya. 

Sumber:

bi.go.id | katadata.co.id | kontan.co.id | kompas.com | jpp.go.id | sindonews.com

Sindonews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun