Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cinta Segitiga Antara Ramadan, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi

8 Mei 2019   10:42 Diperbarui: 9 Mei 2019   15:44 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola konsumsi yang meningkat atau progresif akan mendorong meningkatnya kecepatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi di sektor industri ma-min, pertanian, dan perdagangan serta barang-barang konsumsi lainnya.

Akan tetapi di sisi lain konsumsi ini sangat dipengaruhi oleh faktor daya beli, yakni episentrum antara tingkat pendapatan dengan inflasi.

Manakala tingkat pendapatan diasumsikan konstan sedangkan inflasi tengah menanjak, maka daya beli masyarakat akhirnya akan menurun juga.

Karena itu, agar ekspektasi pertumbuhan ekonomi tetap mampu dijaga, daya beli masyarakat harus terus dipelihara sepanjang Ramadhan dan lebaran ini.

Seperti kebiasaan bulan Ramadhan dan lebaran sebelumnya, prediksi laju tingkat inflasi di bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini juga akan menanjak secara signifikan.

Prediksi beberapa ekonom dari berbagai lembaga keuangan rata-rata tingkat inflasi bulan Ramadhan ini akan berada dikisaran 0,2 persen - 0,3 persen.

"Kenaikan tingkat inflasi disebabkan faktor musiman," ujar salah satu ekonom dari Bank Permata, Joshua Pardede.

Sementara itu menurut studi Bank Indonesia pola ini dipicu oleh meningkatnya harga bahan pangan dan sandang. Inflasi biasanya dipicu oleh tiga faktor:

  1. Kelebihan permintaan (demand-pull inflation): Inflasi dapat timbul dari sisi permintaan ketika ada kelebihan permintaan (excess demand) dalam interaksi antara sisi permintaan dan penawaran dalam sebuah perekonomian.
  2. Terjadi perubahan tingkat penawaran (cost-push/supply shocks inflation): Inflasi juga dapat dipicu oleh kenaikan biaya produksi suatu barang atau jasa sehingga memengaruhi tingkat penawarannya, baik terkait harga maupun kuantitas barang atau jasa tersebut.
  3. Ekspektasi: Inflasi juga dapat timbul karena perubahan ekspektasi yang terjadi secara umum di tengah masyarakat. Ekspektasi terhadap inflasi ini bergantung pada pandangan subyektif dari pelaku ekonomi.

databoks.co.id
databoks.co.id
Untuk menjaga daya beli masyarakat dari gerusan inflasi di bulan ramadhan dan lebaran ini pemerintah mencairkan THR bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI dan Polri serta mengeluarkan aturan sektor swasta wajib membayarkan THR, dan dilakukan selambat lambatnya 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. 

Terkait THR Menteri Keuangan Sri.Mulyani Indrawati menerangkan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (PP) tentang THR dan gaji ke 13 untuk tahun 2019

"Telah selesai ditandatangani oleh Presiden sesuai dengan amanat APBN bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan PolRI serta Pensiunan," ujar SMI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun