Tapi mbo yah ojo kesusu toh mas, dari awal persiapan progran MBG, kan dirancang bergerak secara bertahap, 20 persen dari total luas cakupan setiap tahunnya.
Dengan total penerima manfaat yang menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hendaryana, berjumlah sekitar 8,9 juta jiwa, dan diproyeksikan menelan dana di kisaran Rp400 triliun, di tahun pertama ini membutuhkan Rp80 triliun.
Artinya setelah ditambah dengan biaya "membangun" sistem birokrasi dan administrasi, karena institusi yang mengurus program MBG, baru didirikan, wajar lah penambahannya sekitar Rp10 hingga Rp20 triliun dari pagu anggaran MBG yang telah ditetapkan dalam APBN 2025, yang sebesar Rp71 triliun.
Seandainya, anggaran tambahan sebesar Rp100 triliun tersebut benar direalisasikan, tak salah juga jika ada banyak pihak yang menganggap program MBG ini dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang, kesannya seperti terbawa suasana, kalau kata lagu Olivia Newton John sih 'Carried Away.'
Mumpung lagi hype, dengan hiasan kisah di sana sini, ayo kita tambah cakupan dan anggarannya.
Sedari awal kan semua tahu, program MBG ini akan berjalan di tengah constrain ruang fiskal pemerintah yang sangat terbatas, then deal with it.
Jangan sampai mengorbankan alokasi anggaran lain yang sudah firm, dengan mengatasnamakan penghematan.
Karena sejatinya, langkah pemerintah memotong anggaran itu tak bisa disebut juga sebagai penghematan, hanya merealokasi anggaran dari satu titik ke titik lainnya, anggaran yang keluar pada akhirnya akan sama, hanya saja dikeluarkan lewat pintu yang berbeda, yang lain hanya lah skala prioritas dalam pandangan Pemerintah.
Menakar Anggaran yang Perlu Dipangkas dan Pentingnya Reformasi Birokrasi
Tak ada yang salah dengan program MBG, program ini merupakan bentuk investasi Pemerintah dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang faktanya memang agak tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
Tak ada yang salah juga dengan penghematan anggaran, hal tersebut memang sangat penting untuk dilakukan, tapi ya tak bisa gebyah uyah, tanpa melihat relevansinya. Misalnya untuk perjalanan dinas yang anggarannya dipotong lebih dari setengah.
Penerapan pemangkasan anggaran dapat memengaruhi badan atau lembaga yang kinerjanya sangat bergantung pada perjalanan dinas, seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal.Â