Bisnis kuliner di masa kini, tak hanya berkutat pada masalah rasa, tapi jauh dari itu, terutama dalam hal implementasi teknologi, misalnya dengan,mengembangkan aplikasi mobile yang komprehensif.
Teknologi yang bisa menjadi sarana bagi pelanggan untuk melakukan pemesanan secara online, melakukan pembayaran digital, dan bahkan melakukan personalisasi menu sesuai dengan preferensi mereka.Â
Fitur-fitur seperti rekomendasi menu berdasarkan riwayat pembelian dan program loyalitas akan meningkatkan engagement pelanggan dan mendorong repeat order.
Omnichannel Experience, integrasi antara penjualan online dan offline akan memberikan fleksibilitas bagi pelanggan.Â
Pelanggan dapat memesan melalui aplikasi dan mengambil pesanan di gerai, atau memilih layanan antar. Ini akan memperluas jangkauan pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda.
Data Analytics, pengumpulan dan analisis data pelanggan akan memberikan wawasan berharga tentang perilaku konsumen, tren pasar, dan preferensi produk.Â
Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, mengembangkan produk baru, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Potensi Tantangan yang Mungkin Dihadapi
Namun, di balik peluang yang besar, terdapat juga tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan identitas merek Bakmi GM yang telah terbangun selama bertahun-tahun.
Dengan masuknya investor baru, ada kekhawatiran bahwa Bakmi GM akan kehilangan keunikan dan keasliannya. Selain itu, integrasi antara kedua perusahaan juga membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sedikit.
Keberhasilan akuisisi ini sangat bergantung pada kemampuan Grup Djarum dalam mengelola perubahan.
Grup Djarum harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan keinginan untuk mempertahankan warisan dan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Bakmi GM.