Senada dengan itu, Cameron Bailey, Direktur Toronto Film Festival, menitikberatkan pada "keberagaman" dan "inklusivitas". Baginya, film festival harus merepresentasikan berbagai suara dan perspektif dari seluruh dunia dan relevan dengan isu kontemporer.
Martin Scorsese, sutradara "Killer of The Flower Moon" yang menjadi nominator Oscar 2023, berpendapat bahwa film festival harus merefleksikan suara dan gaya personal sutradara tanpa terlalu dipengaruhi kepentingan komersial. Ia menghargai film yang "memiliki jiwa" dan "berbicara tentang kondisi manusia".
Meskipun kriteria penilaian bervariasi, film yang layak masuk dan memenangkan festival adalah film yang unik, bervisi kuat, dan memberikan pengalaman sinematik yang berbeda. Film-film tersebut harus menginspirasi, memprovokasi, dan meninggalkan kesan mendalam.
Namun, film kategori festival tak selalu menjadi pilihan tontonan karena selera itu subjektif.
Saya, pencinta film drama, crime, spy, dan romantic comedy (romcom), lebih suka merekomendasikan film drama persidangan adaptasi novel John Grisham seperti The Firm, The Client, The Rainmaker, atau Runaway Jury; drama berlatar belakang ekonomi seperti Wall Street, Too Big To Fail, Money Balls, The Wolf of Wallstreet; film crime seperti Inside Man karya Spike Lee; atau romkom menghangatkan jiwa karya Garry Marshal (Pretty Woman), Nora Efron, atau Nancy Meyers
Tentu saja, selera film kita bisa berbeda, karena kesukaan terhadap genre film sangat subjektif.
Pada akhirnya, dunia perfilman menjadi semacm lautan luas dengan beragam arus dan keindahan yang tak terbatas.Â
Setiap film, layaknya sebuah kapal, mengarungi samudra dengan tujuan dan gayanya masing-masing. Ada yang berlayar menuju pulau hiburan, ada yang menyelami palung emosi, dan ada pula yang menjelajahi samudra pemikiran.Â
"Bagus" atau "tidak bagus" hanyalah mercusuar yang dibangun oleh persepsi dan selera masing-masing penonton.
Maka, nikmati saja lah perjalanan sinematik secara alamiah sesuai preferensi kita, jelajahi berbagai genre, dan temukan keindahan di setiap film yang kita tonton, karena pada hakikatnya, apresiasi terhadap sebuah karya seni adalah sebuah petualangan pribadi yang unik dan berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H