Ada tiga rasio likuiditas yang bisa kita gunakan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.Â
Pertama, adalah rasio lancar (current ratio), yang membandingkan semua aset lancar perusahaan, seperti kas, piutang, dan persediaan, dengan utang lancarnya.Â
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya.
Kemudian ada rasio cepat (quick ratio), yang mirip dengan rasio lancar, tetapi tidak memasukkan persediaan dalam perhitungannya. Ini karena persediaan terkadang butuh waktu untuk dijual dan diubah menjadi uang tunai.Â
Rasio cepat memberikan gambaran yang lebih konservatif tentang kemampuan perusahaan membayar utang dengan cepat.
Selain itu, ada juga rasio kas (cash ratio), yang hanya memperhitungkan kas dan setara kas dalam perhitungannya.Â
Rasio ini memberikan gambaran yang paling ketat tentang likuiditas perusahaan, karena hanya fokus pada uang tunai yang benar-benar tersedia untuk membayar utang.
Bagi investor, rasio likuiditas bisa digunakan untuk menilai kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan tempat mereka mempertimbangkan untuk berinvestasi.Â
Dengan mengevaluasi posisi likuiditas perusahaan, investor dapat melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan langsung.Â
Hal ini penting untuk mengurangi risiko gagal bayar dan memastikan keamanan berinvestasi hanya pada perusahaan yang sehat.
Rasio Solvabilitas