Atau Norges Bank Investment Management (NBIM) yang merupakan SWF-nya Pemerintah Norwegia didirikan tahun 1997 dana kelolaannya mencapi 1,8 triliun US Dollar, terbesar di selurih dunia.
Berbeda dengan Norwegia yang memiliki SWF dengan jumlah dana kelolaan raksasa berkat pendapatannya dari ekspor minyak dan gas. Temasek dana kelolaannya membengkak hasil dari pengelolaan investasinya yang tersebar diberbagai negara dan sektor industri.
Dan seperti yang diungkapkanMuliaman Hadad, bahwa BP Investasi Danantara ujungnya akan berbentuk seperti Temasek,artinya badan baru ini pendekatan cara pengelolaan dananya akan berupa investasi di berbagai sektor agar dana kelolaannya terus membesar.
Jika benar BP Danantara diujungnya akan berbentuk sebagai sebuah SWF seperti Temasek, entitas bakal memiliki banyak manfaat, seperti menghasilkan keuntungan investasi bagi negara, menstabilkan ekonomi, dan mendukung pembangunan.Â
Namun, SWF juga memiliki risiko, seperti risiko investasi dan potensi penyalahgunaan. Oleh karena itu, diperlukan tata kelola atau governance yang baik dan transparan dalam pengelolaannya.
Tata Kelola dan Strategi Investasi BP Danantara
Dalam konteks BP Danantara, agar bisa menjadi SWF terkemuka dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya bermanfaat bagi pengurus dan para pegawainya saja harus dikelola secara profesional dan transparan, bebas dari intervensi politik, dan menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.Â
Keterbukaan dan akuntabilitas dalam semua aspek operasionalnya, termasuk dalam pengambilan keputusan investasi dan pelaporan kinerja, sangat penting untuk membangun kepercayaan publik.
Penting untuk diingat, BP Danantara perlu memiliki strategi investasi yang jelas dan terukur, dengan merumuskan tujuan investasi yang spesifik, baik dalam hal tingkat pengembalian, jangka waktu, maupun tingkat risiko.Â
Fokus investasinya mungkin sebaiknya diarahkan pada sektor-sektor prioritas yang mendukung pembangunan ekonomi nasional, seperti infrastruktur, energi, dan teknologi, dengan tetap memperhatikan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko.
Dan yang terpenting sumber daya manusia yang bekerja di BP Investasi Danantara nantinya harus dipastikan berintegritas serta memiliki tim ahli investasi yang kompeten dan berpengalaman di pasar modal global, serta tim manajemen risiko yang handal untuk menganalisis dan memitigasi risiko investasi.
BP Danantara juga perlu memiliki SDM yang memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam praktik pengelolaan SWF.