Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melampaui Literasi Keuangan, Memutus Rantai Kecanduan Judi

13 September 2024   14:13 Diperbarui: 13 September 2024   21:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil survei terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi keuangan masyarakat Indonesia. Angka 65,43 persen penduduk yang melek keuangan pada tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan 49 persen pada tahun 2019, dan bahkan lebih mengesankan jika dibandingkan dengan dua dekade lalu yang hanya sekitar 20 persen.

Namun, peningkatan literasi keuangan ini tidak serta-merta menjamin masyarakat terbebas dari keputusan-keputusan irasional dalam mengelola keuangan, termasuk ketika berhadapan dengan judi online yang semakin meresahkan.

OJK dan pihak berwenang lainnya seringkali berargumen bahwa meningkatkan literasi keuangan masyarakat adalah salah satu cara paling ampuh untuk memberantas kecanduan judi online. Argumen ini didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan linier antara tingkat literasi keuangan yang tinggi dengan kecenderungan yang lebih rendah untuk terlibat dalam perjudian.

Sebagai contoh, penelitian berjudul "Financial Literacy and Gambling Behavior: Evidence from Japan" yang dirilis di Journal of Gambling Studies oleh Yoshihiko Kadoya dkk, menunjukkan bahwa orang dengan literasi keuangan yang lebih tinggi cenderung kurang terlibat dalam perjudian.

Namun, tidak semua penelitian sependapat. Beberapa studi lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat literasi keuangan dengan kecanduan judi online.

Misalnya, studi yang dilakukan oleh Hiroshima University Jepang, berjudul "Financial Literacy and Gambling Behavior in the United States" dan dipublikasikan di Journal of Gambling Studies, menemukan bahwa seseorang dengan literasi keuangan yang tinggi pun dapat kehilangan rasionalitasnya dan terjebak dalam perjudian tanpa akhir.

Hal ini menunjukkan bahwa ketagihan judi, baik offline maupun online, melibatkan aspek psikologis yang jauh lebih kompleks daripada yang dapat diatasi hanya dengan literasi keuangan semata. Dengan kata lain, kecanduan judi tidak selalu berkaitan dengan tingkat literasi keuangan seseorang.

Ini menjelaskan mengapa seiring waktu penjudi cenderung bertaruh semakin besar dan tak terkendali hingga menggerus semua uang yang dimilikinya, sampai pada akhirnya menjual aset pribadinya bahkan berutang sana-sini.

Lingkaran Setan Judi Online, Dampak yang Merusak

Kecanduan judi online dapat menciptakan lingkaran setan yang menghancurkan, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas. Secara finansial, kerugian yang diakibatkan bisa sangat besar, mulai dari kehilangan tabungan hingga terlilit hutang yang mendalam. Bahkan, tak jarang individu yang terjerumus dalam judi online terpaksa menjual aset berharga atau melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan berjudinya.

Dari sisi psikologis, dampaknya tak kalah mengerikan. Kecanduan judi online dapat memicu depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Individu yang terjebak dalam lingkaran ini seringkali merasa putus asa dan kehilangan harapan, karena merasa tidak mampu keluar dari situasi tersebut.

Dampak sosialnya pun tak bisa diabaikan. Hubungan keluarga dan pertemanan bisa rusak akibat perilaku penjudi yang tidak bertanggung jawab. Kepercayaan hilang, konflik meningkat, dan bahkan perceraian bisa terjadi. Selain itu, judi online juga dapat meningkatkan tingkat kriminalitas di masyarakat, karena individu yang terdesak kebutuhan finansial akibat judi mungkin akan melakukan tindakan ilegal untuk mendapatkan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun