Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

SR021 dan SBN Ritel Lainnya, Investasi Aman & Cuan, Tanpa Perlu Ribet

2 September 2024   06:39 Diperbarui: 2 September 2024   16:54 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk keamanannya memang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tapi maksimal Rp2 milyar per rekening per bank. Sedangkan SBN ritel tidak ada batas maksimal karena seluruh pokok dan imbal hasilnya dijamin oleh UU SBN dan UU SBSN serta dialokasikan anggarannya dalam UU APBN.

Selain itu, terdapat insentif pajak di mana PPh final atas imbal hasil SBN ritel yang hanya 10 persen, sementara PPh final bunga deposito 20 persen

Memilih SBN Ritel yang Tepat

Setelah mengupas tuntas berbagai kelebihan dan keuntungan berinvestasi di SBN ritel, mungkin Anda mulai tertarik untuk terjun ke dalamnya. Tapi, pertanyaan yang sering muncul adalah, "SBN ritel mana yang paling cocok untuk saya?"

Jawabannya tidak bisa sembarangan. Kita perlu menggali lebih dalam tentang tujuan investasinya, berapa lama ingin berinvestasi, dan seberapa besar risiko yang siap ditanggung. Setelah itu, barulah bisa mencari instrumen SBN ritel yang paling pas untuk investasi kita.

Bicara soal risiko, SBN ritel secara umum termasuk instrumen investasi yang tingkat risikonya rendah, sehingga cocok untuk hampir semua kalangan investor. 

Tapi ingat, ada beberapa jenis SBN ritel dengan karakteristik yang berbeda. ORI dan SR, misalnya, menawarkan imbal hasil tetap (fixed rate). Ini cocok bagi mereka yang ingin kepastian dan tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi harga di pasar sekunder. 

Di sisi lain, ada SBR dan ST yang imbal hasilnya mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Ini bisa jadi pilihan jika kita ingin melindungi nilai investasi yang kita miliki dari fluktuasi suku bunga.

Jangka waktu investasi juga penting. Kalau tujuannya untuk jangka menengah, misalnya dana pendidikan anak atau DP rumah dalam beberapa tahun ke depan, SBN ritel dengan tenor 2 hingga 6 tahun bisa jadi pilihan. 

Tapi kalau  jangka panjang, seperti untuk dana pensiun, kita bisa mempertimbangkan re-investasi SBN ritel saat jatuh tempo atau melirik SBN non-ritel.

Setiap pilihan dalam berinvestasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan memahami karakteristik setiap instrumen investasi dan menyesuaikannya dengan profil risiko, tujuan investasi, dan jangka waktu investasi, kita dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan bijaksana.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun