Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Gebyar Upacara Kemerdekaan Bernilai Rp87 Milyar, di bawah Bayang-Bayang Defisit APBN

17 Agustus 2024   13:55 Diperbarui: 17 Agustus 2024   15:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polemik anggaran pelaksanaan upacara kenegaraan HUT Kemerdekaan RI ke-79  tahun 2024 ini, sempat mencuat keras kepermukaan setelah isu penyewaan kendaraan sebanyak 1.000 unit mobil jenis Alphard produksi Toyota yang mencapai Rp25 milyar, digoreng sedemikian rupa oleh sejumlah pihak, walaupun belum jelas kebenaraanya.

Isu yang kemudian dibantah oleh pihak Sekretariat Negara selaku penyelenggara resmi upacara kenegaraan tersebut, memenuhi ruang publik di dunia maya Indonesia selama beberapa hari.

Walau pun memang akhirnya, hal itu faktanya tidak benar karena tamu undangan peserta menggunakan bus listrik untuk menuju lokasi upacara, tetapi kenaikan anggarannya tetap tak bisa dihindari.

Anggaran Upacara Kenegaraan sebesar Rp87 milyar, jika diperbandingkan dengan seluruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini yang sebesar Rp3.325,1 triliun, memang tak terlalu besar, tapi jika dipergunakan untuk hal-hal nyata yang lebih produktif demi kesejahteraan rakyat Indonesia bakal lebih bermanfaat.

Apalagi, menurut Kemenkeu, defisit APBN 2024 diproyeksikan bakal membengkak mencapai Rp609,7 triliun atau 2,7 persen dari PDB. Angka tersebut lebih tinggi dari yang ditargetkan sebelumnya di APBN yakni sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari PDB.

"Kenaikan defisit Rp80,8 triliun adalah kombinasi dari pendapatan negara yang tadi mengalami beberapa koreksi, atau tidak mencapai target maupun kontraksi yang besar dari PNBP, pajak dan bea cukai, terutama di semester-I. Tetapi kemudian kita bisa tumbuh tipis di semester-II. Dan juga belanja negara yang mengalami positif growth hingga 9,3 persen," ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati seperti dilansir VOA.Com.

Sebagai konsekuensi dari defisit APBN, mau tidak mau Pemerintah harus menggali lebih dalam utangnya, demi memenuhi belanjanya.

Tak ada yang salah memang dengan utang negara, toh sejak jaman baheula, APBN Indonesia memiliki skema defisit tidak berimbang. Sebagai negara berkembang defisit anggaran memang cukup lazim.

Bukan hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia termasuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang atau Jerman defisit APBN-nya juga cukup dalam, sehingga utang mereka pun sangat besar bahkan rasio-nya berkali-kali lipat Indonesia, Jepang misalnya rasio utang terhadap PDB-nya mencapai 250 persen, atau 2 setengah kali lipat PDB-nya.

Menurut dokumen APBNKita edisi Juli 2024, nilai total  utang Pemerintah Indonesia hingga 30 Juni 2024 sebesar Rp8.444,8 triliun.Naik Rp91,85 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.

Dengan perkembangan tersebut, rasio utang Pemerintah terhadap PDB turut terkerek menjadi 39,13 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 38,71 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun