Selain itu, Rizki juga mencatatkan dirinya sebagai peraih medali emas termuda Indonesia saat ini, yang sebelumnya dipegang oleh Susi Susanti yang saat meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 pada usia 22 tahun, sementara Rizki yang lahir 17 Juni 2003, baru berusia 21 tahun 1 bulan 22 hari.
Rizki yang berasal dari Serang Banten juga mencatatkan dirinya sebagai lifter Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas dari cabor Angkat Besi.
Kesukseskan Indonesia meraih 2 medali emas di Olimpiade Paris 2024 menyamai prestasi Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992, meski kalah dalam jumlah perolehan perak dan perunggu.
Namun, masih sangat mungkin terlampaui jika lifter putri Indonesia Nurul Akmal yang akan bertanding di kelas 81 kg pada Minggu 11 Agustus 2024, Â mampu berprestasi serupa Rizki, dan peluang itu ada meskipun tantangannya cukup berat karena harus bersaing dengan lifter-lifter kuat dari China, Thailand, dan Eropa.
Namun, keberhasilan ini bukan tanpa catatan. Kegagalan bulutangkis mempersembahkan emas menjadi alarm bagi PBSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh.Â
Pemerintah juga perlu melakukan evaluasi komprehensif untuk menentukan cabang-cabang olahraga prioritas dan mempersiapkan atlet sejak dini untuk Olimpiade 2028 di Los Angeles.
Olimpiade Paris 2024 telah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di berbagai cabang olahraga. Dengan perencanaan yang matang, dukungan yang tepat, dan semangat juang yang tinggi, Indonesia dapat terus meraih prestasi gemilang di ajang olahraga internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H