Sayangnya, irama permainan Jorji tak terlalu stabil dan An Se Young melesat menjadi 20-13, sebelum smash panjangnya melesak ke sisi kanan Jorji dan menutup game kedua dengan 13-21
Di game penentuan, An Se Young langsung unggul cepat 4-0 atas Jorji. Sempat meraih tiga poin tambahan, tapi An Se Young terus menambah angka dan unggul 8-3. Hingga akhirnya menutup interval ini dengan 11-3.
Di game ketiga ini Jorji terlihat mulai kehilangan staminannya, menjadikan permainannya tak sekeren di dua game awal sehingga  bocah ajaib ini unggul jauh 15-6.
Namun setelah Jorji meraih 6 angka beruntun sementara An Se Young hanya berhasil meraih satu poin menjadi 12-16..
Tapi bocah ajaib ini bermain cukup gemilang, sehingga menjauh lagi menjadi 19-13. Sebelum menutup dengan 21-16.
Dan laga semifinal ini akhirnya dimenangkan An Se Young dengan rubber game 11-21 21-13 21-16.
Semifinal Olimpiade Paris 2024 bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga pertarungan antara harapan dan kenyataan, antara sang underdog dan sang favorit.
Apapun hasilnya, Gregoria Mariska Tunjung telah membuktikan bahwa ia adalah pejuang sejati yang pantang menyerah, dan semangat juangnya akan terus menjadi inspirasi bagi dunia bulutangkis Indonesia.
Jorji, terima kasih atas perjuanganmu! Kami semua bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H