Perbedaan antara lapangan tanah liat dan lapangan rumput menciptakan gaya bermain yang sangat berbeda. Pemain yang sukses di satu jenis lapangan belum tentu sukses di lapangan lainnya.Â
Memahami perbedaan ini dan menyesuaikan strategi permainan adalah kunci untuk meraih kemenangan di kedua jenis lapangan.
Mungkin hampir semua petenis profesionall memahami hal ini, tapi tak semua bisa melakukannya dengan baik.
Oleh sebab itu hanya sedikit petenis yang bisa melakukannya dengan baik , dengan masa adaptasi pendek.
Grandslam French Open biasanya diselenggarakan pada bulan Mei hingga awal Juni setiap tahunnya, sedangkan Wimbledon berlangsung antara akhir Juni hingga pertengahan Juli.
Waktu adaptasi yang pendek untuk bermain di lapangan yang berkarateristik diametral itu lah yang menjadi pangkal kesulitan petenis untuk bermain baik secara back to back.
Jadi hanya petenis dengan bakat istimewa yang mampu menjuarai French Open dan Wilmbledon secara back to back seperti yang dilakukan oleh Carlos Alcaraz.
Sampai dengan menjuarai Wimbledon 2024, Carlos Alcazar sudah berhasil meraih 4 gelar grandslam  padahal usianya baru 21 tahun.
Dengan "masa edar" yang  diperkirakan masih panjang, potensi Alcaraz  untuk melampaui rekor milik Novak Djokovic sebanyak 24 gelar grandslam terbuka lebar. Sepanjang ia mampu mempertahankan performanya seperti saat ini