Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak STY Hingga 2027, Towel Berlaku Sebagai "Devil's Advocate?"

25 April 2024   15:09 Diperbarui: 25 April 2024   15:29 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Ketua Umumnya, Erick Thohir resmi mengumumkan perpanjangan kontrak Shin Tae-Yong  (STY) sebagai pelatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia sampai dengan tahun 2027.

"Setelah menikmati makanan khas Korea dan diskusi tentang program Timnas Indonesia hingga 2027, saya dan coach Shin Tae-yong sepakat untuk melanjutkan kerja sama," tulis Erick sambil mengunggah foto berjabat tangan bersama STY. Seperti yang saya kutip dari CNNIndonesia. Kamis (25/04/2024).

Sebetulnya untuk urusan perpanjangan kontrak STY, sinyalnya sudah jelas terlihat sesaat setelah Indonesia memenangi laga terakhir melawan Jordania di fase grup Kejuaraan AFC U-23 yang saat ini tengah berlangsung di Qatar.

Kemenangan atas Jordania, yang dihadirkan dalam laga yang berlangsung cukup indah tersebut membawa Indonesia lolos untuk pertama kalinya ke Perempat Final Kejuaraan Sepakbola Asia Kelompok Umur 23 tahun, sesuai target yang ditetapkan PSSI kepada Ahjusi Shin.

Artinya STY sudah memenuhi dua target terakhir yang ditetapkan oleh PSSI, sebelumnya Pelatih asal Korea Selatan tersebut berhasil menembus babak 16 besar Piala Asia Senior 2023, yang diselenggarakan pada Januari 2024, lalu.

Jika merunut kontrak awalnya, yang dimulai pada 2019, masa kepelatihan STY berakhir pada tahun 2023.

Lantaran Piala Asia 2023 diundur hingga Januari 2024, PSSI dan STY sepakat bekerjasama lewat perpanjangan kontrak singkat selama 6 bulan.

Dalam periode perpanjangan kontrak singkat itu PSSI menargetkan dua capaian seperti yang dipaparkan di atas, lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2024 dan lolos ke babak perempat final Piala AFC U-23.

Dan seperti kita tahu, dua target tersebut mampu dipenuhi oleh STY, maka sudah sepantasnya mantan pelatih Timnas Korea Selatan mendapat perpanjangan kontrak baru bersama Timnas Indonesia.

Selain itu, kehadiran STY di Timnas Indonesia mampu menghadirkan metoda lain dalam permainan Timnas Indonesia.

Di bawah arahan STY, permainan Timnas Indonesia menjadi sangat berbeda secara positif, kepercayaan diri para pemain menjadi lebih tinggi alhasil mereka tampil lebih berani.

Tak sampai disitu, para pemain Indonesia pun mampu tampil spartan selama lebih dari 90 menit, fisiknya bugar dan determinasi serta displinnya pun terjaga cukup tinggi.

Selain itu, para pemain timnas Indonesia mampu bermain sebagai tim, game plan-nya jelas, dengan umpan-umpan pendek satu sentuhan. Sajian ciamik sejurus sepakbola modern yang selama ini tak pernah saya saksikan berhasil dipraktikan oleh timnas Sepakbola Indonesia.

Bonus lain yang dihadirkan oleh Kepelatihan STY, adalah naiknya peringkat FIFA Indonesia dari kisaran 170-an, kini berada di posisi 134.

Namun demikian, capaian STY ini ternyata tak mampu menyenangkan semua pihak.

Salah satu pihak yang tak senang adalah seseorang yang biasa disebut pandit sepakbola Indonesia, yang akrab dipanggil Towel, akronim dari nama lengkapnya Tommy Welli yang sempat "berpraktik" sebagai pengurus PSSI di masa Nurdin Halid memimpin PSSI.

Entah apa yang ada dalam pikirannya, suguhan ciamik permainan sepakbola "Garuda" baik muda maupun senior sepanjang dilatih oleh STY, selalu dikomentari buruk.

Sikap dan bacotnya yang terus menerus mendegradasi pencapaian STY, memicu amarah netizen Ibu Pertiwi yang terkenal sangat kejam.

Saking kesalnya ada sejumlah netizen berujar lewat akun media sosialnya, Towel yang aslinya merupakan akronim dari nama lengkapnya, di rubah dengan sematan buruk "To**l so Well" katanya.

Warganet lain menyebut Towel dengan Nguyen van Towel, lantaran ia seolah lebih memihak Vietnam saat melawan Indonesia dalam pertandingan Penyisihan Pra Piala Dunia yang berlangsung baru-baru ini.

Saya menebak-nebak mengapa Towel bersikap seperti itu?

Mungkin kah dirinya melakukan ini karena semata-mata benci pada STY seperti banyak diungkapkan Netizen, atau Nguyen van Towel ini sedang berperan sebagai "Devil's Advocat" bagi timnas Indonesia dan STY.

Devil's Advocat mengutip situs hukumonline.com adalah seseorang yang mengambil posisi berseberangan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju dengan argumen tersebut, melainkan untuk menguji validitas argumen yang disampaikan, tersebut.

Jika ditelusuri dan diperhatikan secara seksama, mungkin 95 persen atau lebih masyarakat dan penggemar sepakbola Indonesia sangat menyukai elan STY dalam membangun sepakbola Indonesia, kecuali dirinya.

Jadi bisa saja agar STY dan timnas Indonesia tetap membumi tak terbuai pujian, sehingga terlena maka Towel mengorbankan dirinya untuk jadi Devil's Advocat yang siap menerima hujatan warganet +62 yang maha kejam.

Atau ini hanya tentang urusan perut, agar eksistensinya terjaga maka Towel harus bersikap berbeda dengan penggemar sepakbola Indonesia kebanyakan.

Ah entah lah, biarkanlah Towel berkicau, anggap saja dirinya spleteran yang suaranya tak perlu didengar, sepanjang timnas Indonesia di bawah asuhan STY terus menunjukan prestasi baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun