Devil's Advocat mengutip situs hukumonline.com adalah seseorang yang mengambil posisi berseberangan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju dengan argumen tersebut, melainkan untuk menguji validitas argumen yang disampaikan, tersebut.
Jika ditelusuri dan diperhatikan secara seksama, mungkin 95 persen atau lebih masyarakat dan penggemar sepakbola Indonesia sangat menyukai elan STY dalam membangun sepakbola Indonesia, kecuali dirinya.
Jadi bisa saja agar STY dan timnas Indonesia tetap membumi tak terbuai pujian, sehingga terlena maka Towel mengorbankan dirinya untuk jadi Devil's Advocat yang siap menerima hujatan warganet +62 yang maha kejam.
Atau ini hanya tentang urusan perut, agar eksistensinya terjaga maka Towel harus bersikap berbeda dengan penggemar sepakbola Indonesia kebanyakan.
Ah entah lah, biarkanlah Towel berkicau, anggap saja dirinya spleteran yang suaranya tak perlu didengar, sepanjang timnas Indonesia di bawah asuhan STY terus menunjukan prestasi baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H