Ragam pilihan bercocok tanam uang alias investasi di instrumen keuangan fixed income rilisan Negara khusus untuk investor perorangan domestik terus bertambah.
Hari ini, 1 Maret 2024 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) kembali  menerbitkan  Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk  ritel seri SR020.
Mengacu pada laman resmi DJPPR-Kemenkeu, seri SR020 diterbitkan dalam skema dual tranches, atau dua seri dalam satu penerbitan, dengan masa jatuh tempo (tenor) dan imbal hasil berbeda yaitu SR020 T3 Â bertenor 3 tahun dengan imbal hasil 6,30 persen per tahun dan SR020 T6 dengan tenor 6 tahun, berimbal hasil 6,40 persen per tahun.
Besaran imbal hasil kedua seri SR020 yang nantinya bakal dituai investor tersebut sangat menarik, karena di atas rata-rata suku bunga deposito di bank-bank besar nasional serta suku bunga acuan Bank Indonesia(BI) yang menurut hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2024 berada di angka 6 persen.
Imbal hasil yang ditawarkan tersebut bersifat fixed rate atau berimbal hasil tetap hingga masa jatuh temponya tiba. 10 Maret 2027 Â untuk SR020T3 dan 10 Maret 2029 bagi SR020T6.
Lantaran imbal hasilnya bersifat tetap, maka instrumen keuangan berbasis syariah ini bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder, selepas 3 kali masa pembayaran imbal hasil, yang dibayarkan setiap bulan.
Masyarakat, investor maupun calon investor sudah bisa mulai melakukan pemesanan kedua seri SR020 tersebut mulai 1 Maret 2024 pukul 09.00 hingga 27 Maret 2024 Pukul 10.00.
Minimal pemesanannya pun cukup terjangkau, yakni Rp. 1 juta, sedangkan angka maksimum pemesanan untuk SR020 T3 sebesar Rp. 5 milyar dan Rp.10 milyar untuk  SR020 T6.
Berkaca, pada penawaran-penawaran Surat Utang Negara (SUN) baik yang konvensional maupun berbasis syariah, penawaran SR020 ini diperkirakan bakal menuai animo yang sangat besar dari masyarakat
Terakhir, pada masa penawaran ORI025 yang masa penawarannya baru berakhir 20 Februari 2024 lalu, Pemerintah berhasil memobilisasi dana 60 ribu investor yang 20 ribu diantaranya merupakan investor baru dengan nilai investasi mencapai Rp.23,92 triliun.
Penerbitan Sukuk Negara ritel seri SR020 seperti diungkapkan Kemenkeu selain bertujuan untuk membantu membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) termasuk bagi berbagai pembiayaan pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, juga diharapkan dapat memperluas basis investor di dalam negeri yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesadaran berinvestasi di tengah masyarakat Indonesia.