Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kunang-Kunang Semakin Sulit Ditemui, ke Mana Mereka Pergi?

20 Februari 2024   13:38 Diperbarui: 21 Februari 2024   00:51 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunang-kunang yang keberadaannya kini susah ditemui (Sumber Ilustrasi: SHUTTERSTOCK/FER GREGORY via KOMPAS.com)

Alhasil daya tetas telur kunang-kunang menjadi turun tajam. Jika pun menetas larvanya akan langsung mati bahkan yang sudah dewasa sekalipun, sehingga pada akhirnya menurunkan populasi kunang-kunang secara drastis.

Oleh sebab itu lah, kunang-kunang kini tengah menuju jalan kepunahan dan semakin sulit untuk kita dapati.

Saking sulitnya, bahkan untuk melihat kunang-kunang kini menjadi semacam pariwisata alam tersendiri.

Di luar negeri seperti di Jepang, Taiwan, Meksiko, hingga Thailand wisata untuk menikmati cahaya kunang-kunang menghasilkan cuan yang besar.

Mereka menciptakan sensasi dengan melihat kunang-kunang dalam jumlah yang besar dan kelap-kelip cahayanya bisa dinikmati langsung secara kasat mata.

Di Indonesia, seperti di Curug Panjang Higland Bogor, wisata kunang-kunang juga menjadi daya tarik spesial, wisatawan dapat menikmati indahnya cahaya kunang-kunang di kawasan ini mulai selepas Magrib hingga tengah malam

Ironis memang, sesuatu yang mestinya bisa dinikmati tanpa harus merogoh kocek seperti melihat cahaya kelap-kelip kunang-kunang, kini harus dilakukan dengan mendatangi tempat tertentu dan membayar.

Andai ekosistem kunang-kunang bisa terjaga dengan baik mungkin, mereka bisa berkembang biak secara alami, dan anak cucu kita dapat menikmati sensasinya seperti dulu kami menikmatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun