Lantaran terbiasa mengejar jadwal perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) setiap hari, irama berjalan saya menjadi cepat.
Terkadang kalau berjalan bareng bersama teman, mereka protes karena dianggap saya berjalan terlalu cepat.
Padahal mereka tidak tahu bahwa berjalan dengan cepat itu punya banyak benefit bagi kesehatan tubuh kita.
Menurut artikel yang dirilis Maret 2022 oleh Jurnal Kesehatan The Lancet bertajuk "Daily Steps and All Cause Mortality: a Meta Analysis of 15 International Cohorts"Â yang merangkum berbagai karya ilmiah kesehatan yang ditulis oleh 15 ahli kesehatan dari berbagai negaraÂ
Semakin banyak langkah kaki, maka risiko kematian pun semakin menurun. Tapi yang krusial bukan hanya jumlah langkahnya saja yang berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, namun "jalan cepat" yang dalam jurnal tersebut disebut "steping rate" atau "cadence" juga memiliki pengaruh cukup besar.
Berjalan dengan cepat dalam wakru tertentu setiap harinya, apalagi sudah menjadi habit sangat bisa mengurangi potensi meninggal dunia, karena gangguan kesehatan, terutama penyakit jantung.
Hal tersebut menunjukan bahwa intensitas ayunan langkah kaki menjadi sangat penting, tak hanya jumlah langkah kakinya saja.
Menurut penelitian tersebut, orang yang berjalan kaki lebih banyak dan lebih cepat risiko untuk meninggal menjadi turun sekitar 50-60 persen dibandingkan mereka yang berjalan lebih sedikit dan lebih lambat.
Artinya jumlah langkah kaki dan seberapa cepat kita berjalan harus dikombinasikan agar mendapatkan manfaat yang optimal.
Namun demikian tetap harus diingat, batas langkah optimal yang berguna bagi kesehatan itu berbeda-beda untuk setiap individu, tergantung usia yang bersangkutan.
Untuk mereka yang sudah berusia lanjut 4.000 hingga 6.000 langkah per hari bisa dianggap ideal. Tapi untuk usia yang lebih muda, 10.000 hingga 18.000 langkah per hari akan lebih baik.