Dan parahnya, ternyata degradasi elektabilitas paslon capresnya juga berimbas terhadap elektabilitas partai pengusungnya.
Meskipun menurut hasil survei yang sama, menemukan bahwa undecided voters masih sangat besar yakni 28,7 persen responden belum menentukan pilihan, yang artinya situasinya masih cair, dan masih sangat mungkin bagi PDIP dan paslon usungannya untuk bounce back mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Prabowo-Gibran dan melewati tingkat keterpilihan Anies-Muhaimin.
Asal, tim sukses Ganjar dan PDIP segera melakukan evaluasi dan memetakan kondisi terkini secara menyeluruh cara mereka berkampanye dan menyampaikan narasi-narasi yang dibangunnya.
Bukan dengan cara menegasikan hasil survei dengan narasi-narasi yang kurang relevan dengan kondisi yang ada, atau  melalui rangkaian kalimat berbau teori konspirasi.Â
Buruk muka, ya jangan cermin yang dibelah, dandani dan treatment lah muka itu, bila perlu lakukan operasi plastik, agar mukanya terlihat cantik atau ganteng, bukan dengan memecahkan cermin yang sejatinya hanya merefleksikan muka kita sebenarnya.
Oke lah saya tahu, fenomena hasil survei yang membuat publik lebih memilih pihak yang lebih diunggulkan dari hasil survei atau yang dikenal dengan bandwagon effect, itu ada.Â
Namun bukan berarti pendukung PDIP dan Ganjar-Mahfud, terus menerus denial atas fakta hasil survei yang ada, dengan membangun narasi tak memercayai hasil survei, yang sejatinya mereka percayai, buktinya pemilihan Ganjar sebagai capres PDIP pun salah satu dasarnya karena hasil survei elektabilitasnya tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H