Padahal kita tahu juga, banyak juga perempuan pekerja tersebut menjadi tulang punggung keluarganya.
Atas dasar itu, saya berpikiran bahwa cuti melahirkan bagi pekerja perempuan selama 6 bulan seperti yang dijanjikan Ganjar-Mahfud dalam pelaksanaannya agak sulit untuk diimplementasikan.
Karena alih-alih membawa manfaat lebih bagi perempuan dan keluarganya  seperi tujuan awalnya, malah akan menimbulkan "kerugian" bagi mereka.
Menyeret kembali perempuan pada posisi untuk "bisa"didiskrimiasi, padahal belakangan posisi perempuan dalam pasar kerja sudah mulai menunjukan perbaikan.
Mungkin ada baiknya Ganjar-Mahfud , menghitung ulang janjinya tersebut, kecuali mereka nantinya mampu memastikan bahwa potensi-potensi seperti yang saya uraikan di atas tak akan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H