Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Siklus Kekerasan Kembali Terjadi antara Palestina dan Israel, Sad but True

8 Oktober 2023   16:23 Diperbarui: 9 Oktober 2023   21:48 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu faksi di Pemerintahan Palestina, HAMAS secara mendadak dan tak diperkirakan sebelumnya menghujani wilayah Israel dengan 5.000 roket, pada Sabtu (08/10/2023) waktu setempat

Tak sampai disitu pasukan Hamas yang dibantu Tentara Islamic Jihad dan difasilitasi oleh Iran menginfiltrasi bagian Selatan Wilayah Israel lewat darat, laut, dan udara.

Mengutip tayangan Al Jazeera, hingga tulisan ini dibuat pada Minggu (08/10/2023) serangan Hamas ke Wilayah Israel tersebut menewaskan 350 warga Israel dan mengakibatkan 1.860 orang lainnya luka-luka.

Tentu saja serangan masif Hamas tersebut,seperti yang sudah biasa terjadi  tak akan dbiarkan tanpa balasan oleh Pemerintah Israel.

Dan benar saja, beberapa jam setelah serangan Hamas, Israel mendeklarasikan negaranya dalam kondisi darurat perang yang langsung dimanifestasikan dengan menyerang balik Wilayah Gaza Palestina di mana Hamas bermarkas.

Roket-roket Israel menghantam kawasan sipil di Gaza, yang diklaim Israel sebagai titik-titik petinggi Hamas berada dan mengakibatkan 200 warga Palestina tewas serta melukai ribuan orang lainnya.

Kabar tambahan menyebutkan bahwa diantara para korban di Palestina, 20 anak-anak tewas akibat serangan balik Israel tersebut.

Seluruh negara di dunia termasuk Indonesia kemudian mengeluarkan seruan agar kedua pihak yang bertikai menahan diri dan segera melakukan genjatan senjata.

Melihat gelagatnya, Israel benar-benar marah akibat serang mendadak Hamas tersebut, ke depan akan menjadi masa sulit bagi warga sipil Palestina.

Tanpa provokasi seperti yang dilakukan oleh Hamas saat ini saja, tentara Israel kerap mengobrak abrik wilayah pemukiman warga Palestina, apalagi sekarang, mereka seolah mendapatkan justifikasi untuk melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.

Agak mengherankan sebenarnya, mengapa tiba-tiba saja Hamas melakukan serangan besaran-besaran terhadap Israel di tengah situasi yang relatif stabil beberapa waktu belakangan ini.

Untuk menjawab keheranan banyak pihak terkait serangan Hamas tersebut. Mengutip CNNIndonesia.Com Pemerintah Palestina dalam rilisnya mengungkapkan alasan Hamas menyerang Israel karena ketidakadilan yang dialami warganya di wilayah pendudukan Negara Zionis itu.

Menurut Palestina, kedamaian bakal tercipta apabila keadilan, kebebasan, dan implementasi penuh resolusi legitimasi internasional dipatuhi Israel.

"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina menjadi alasan dibalik situasi yang eksplosif ini dan ketiadaan perdamaian dan keamanan di kawasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, seperti dilansir CNNIndonesia.Com.

Di sisi lain, para pengamat militer dunia pun mempertanyakan kapabilitas dinas rahasia Israel Mossad  yang kondang itu dalam mendeteksi rencana serangan Hamas tersebut.

Iron Dome sistem pertahanan roket Israel  yang selama ini dianggap sebagai benteng utama, pun sepertinya tak berjalan efektif untuk menghalau serangan Hamas ini.

Apapun itu, kekerasan yang terjadi pasti akan berbalas dengan kekerasan pula, siklusnya akan terus berlangsung seperti yang terjadi puluhan tahun dan mungkin tak akan pernah berhenti hingga kiamat datang

Dan siapa yang menjadi korban utamanya, ya warga sipil dari kedua belah pihak. Peduli amat lah para tentaranya sih, kalau harus mati ya matilah sana.

Sejatinya, tidak akan ada yang menang dalam perang. Peperangan hanya akan mengalahkan semua pihak karena para pihak yang terlibat didalamnya secara bersama-sama merencanakan pembunuhan massal.

Dan harus diingat brutalitas Hamas tak mewakili agama mayoritas yang dianut mereka. Begitupun kekejaman ekstrem Israel tak pula menggambarkan agama yang dianutnya.

Apa yang terjadi di Palestina dan Israel bukan tentang agama, tapi politik dan keadilan. Tak ada satu pun agama, yang meminta para penganutnya untuk membinasakan penganut agama yang berbeda.

Tak mungkin pula TUHAN masing-masing agama, menurunkan ajarannya hanya untuk membuat huru hara dan kerusakan di dunia. Agama ada justru agar membuat kehidupan manusia itu tentram dan saling mengasihi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun