Makanya tak heran jika setiap ketidakberhasilan STY meraih gelar juara di sebuah turnamen yang diikuti Timnas Indonesia, selalu diiringi oleh munculnya pro dan kontra apakah kontrak STY sebagai pelatih Timnas Indonesia layak diakhiri atau tidak.
Saat ini pun polemik itu kembali muncul, bahkan sudah terjadi sebelum laga final Piala AFF U-23 2023 dilangsungkan., ketika di babak penyisihan turnamen, Timnas Indonesia tampil buruk.
Tagar #STYOut muncul di media sosial Twitter, mereka beranggapan performa tim Merah Putih tak ada perkembangan di bawah asuhan STY, faktanya tak ada satu gelar juara pun yang telah ia persembahkan bagi Indonesia.
Saat Indonesia mencicipi gurihnya gelar juara Sea Games Kamboja tahun 2023 ini, Timnas Indonesia tak diasuh langsung oleh STY, melainkan  dilatih oleh Indra Sjafri.
Sebagian netizen dan pengamat sepakbola  beroendapat, sudah waktunya Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) mengevaluasi kinerja STY dan menterminasi kontraknya yang akan berakhir Desember 2023.
Tentu saja pendapat tersebut cukup wajar terjadi, seperti halnya pendapat lain yang menyatakan bahwa kontrak STY melatih Timnas Indonesia layak untuk terus diperpanjang.
Pihak yang menginginkan STY dipertahankan beralasan di bawah asuhan STY performa timnas Indonesia lebih keren, baik dari sisi teknis, fisik serta mental bertanding.
Di bawah asuhan STY, kita bisa menyaksikan ketahanan fisik pemain timnas begitu kuat, mampu bermain stabil padahal dengan intensitas dan tekanan laga yang sangat tinggi selama 90 menit bahkan lebih.
Secara teknis dan skill pun kualitas pemain Indonesia di bawah asuhan STY terlihat berkembang lebih ciamik
Jadi mereka yang menginginkan STY dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia berpandangan sepakbola itu bukan hanya perkara gelar juara, tapi lebih kepada performa timnas secara keseluruhan.
Mulai dari teknis, skill, visi bermain dan kapabilitas dalam menterjemahkan taktik serta ketahanan fisik.