Nantinya, kota mandiri tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 1.270 hektar. Dan Patung raksasa sosok Sukarno akan menjadi ikon di kawasan kota mamdiri tersebut.
Lokasi patung raksasa tersebut, tepat berada di kawasan eks proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Berdasarkan gambar-gambar yang beredar di media sosial, desain patung Sukarno akan dibuat dalam posisi duduk, dengan kepala mengenakan peci.
Patung ayah dari Ketua Umum PDIP Megawati itu, akan menghadap ke arah kanan, bagian bawahnya terdapat bangunan serta hamparan tumbuhan hijau, dan akan terlihat sangat jelas dari jalan tol Purbalenyi yang menghubungkan Ibukota Jakarta dan Bandung.
Sebenarnya, sejak masa reformasi bukan kali ini saja patung sosok Sukarno dibuat. Di Jakarta saja, di kawasan Monas, jantung Ibukota negara ada dua patung sosok Sukarno, di halaman muka gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan di Kantor Kementerian Pertahanan.
Informasi lain terkait keberadaan patung Bung Karno seperti yang disebutkan oleh The Sukarno Center meningkat cukup tajam, dalam 7 tahun belakangan saja pembuatan Patung Sukarno naik hingga 120 persen di seluruh Indonesia.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Megawati, Putri dari Bung Karno yang kini menjadi Ketua Umum partai berkuasa PDI-P, sempat menyampaikan keinginannya untuk membangun patung Sukarno disetiap daerah di Indonesia.
Alasan Megawati, pembuatan patung Sukarno dapat menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengingat sejarah bangsa dan para pahlawannya termasuk proklamator yang mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia.
Namun menurut sebagian pihak, alasan itu agak absurd, toh jika kita mendengar nama Sukarno, asosiasi rakyat Indonesia terhadap nama itu adalah salah satu sosok nan kharismatik dan paling berjasa atas berdirinya sebuah negara bernama Indonesia, ada atau tak ada patung.
Selain itu, seperti diungkapkan oleh salah satu kolektor barang-barang sejarah sekaligus politisi dari Partai Gerindra, Fadly Zon toh pahlawan yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bukan hanya Sukarno, Proklamator saja ada dua orang.
Jangan-jangan ada motif politik yang berkelindan dibelakang pembangunan patung sosok Sukarno tersebut. Suka atau tidak, diakui maupun tidak, nama Sukarno masih menjadi magnet politik tersendiri, yang cukup kuat.