Ketiga, tes uji silang atau crossmatch antibodi antara pendonor dan resepien. Hal itu dilakukan seperti yang dikatakan dokter untuk memastikan tubuh resepien dapat menerima ginjal dari pendonor dengan baik.Â
Apabila, hasil uji silang positif berarti resepien memiliki antibodi terhadap pendonor, artinya ginjalnya tak dapat diterima, sebaliknya jika hasil uji silang negatif artinya tubuh resepien dapat menerima organ baru yang tadinya milik pendonor.
Untuk menjalani prosedur awal ini, seperti pengalaman saya bisa berlangsung selama 1 bulan, karena hanya bisa dilakukan setiap minggu untuk satu tindakan.Â
Dan dalam kasus ayah mertua saya, kami melakukannya dua putaran, calon pendonor pertama di ujungnya tak cocok karena hasil uji silangnya positif.Â
Setelah bagian awal dari prosedur transplantasi ini kelar, bukan berarti eksekusi transplantasi bisa langsung dilakukan, pendonor dan resepien harus melakukan berbagai proses pemeriksaan dan tindakan medis lanjutan agar memastikan transplantasi bisa berhasil.
Kedua belah pihak, harus diperiksa kesehatan jantungnya dengan melakukan tindakan medis EKG, pemeriksaan paru-paru dan berbagai uji labaoratorium untuk memastikan tak ada sumber infeksi ditubuhnya, bahkan hingga psikotest.
Seluruh tindakan medis tersebut dikoordinasikan oleh seorang dokter yang ditunjuk oleh Prof Endang dan bertindak seperti liasion officer untuk pasien transplantasi.
Jika ditemukan masalah medis dalam pemeriksaan lanjutan tersebut dan kondisinya masih bisa diperbaiki maka harus dilakukan koreksi sampai dinyatakan oke, oleh dokter yang memeriksanya, apabila tak bisa lagi diperbaiki ya transplantasi itu harus dibatalkan.
Dalam konteks ayah mertua saya, di jantung tak bermasalah, paru-paru pun aman, hasil psikotest pun oke, tapi ada masalah di sumber infeksi dalam tubuhnya, yakni ada sedikit luka di lambungnya sesuai hasil endoskopi dan giginya banyak yang bolong-bolong.
Dan kondisi itu harus diobati terlebih dahulu, hingga lambungnya tak ada luka lagi dan ada beberapa giginya yang bolong harus dicabut.Â
Tindakan medis itu harus dilakukan karena kedepannya, beberapa hari sebelum dan beberapa bulan sesudah operasi transplantasi dilakukan, daya tahan tubuh si resepien bakal sengaja diturunkan oleh obat penekan imun.