Pemberontakan Wagner Group potensial membuat invasi pasukan Rusia di Ukraina berantakan dan jika situasinya tak segera dipulihkan akan berujung pada kekalahan Rusia di perang yang ia ciptakan sendiri.
Situasi perang saat ini pun pendulum keunggulannya sedang mengarah pada Ukraina, kota Bakhmut yang selama ini diduduki pasukan bayaran Wagner Group, Â mulai dihantam pasukan Ukraina.
Militer Ukraina kini mulai merangsek memasuki kawasan Bakhmut dari arah Timur dan Selatan.Â
Dengan kondisi seperti ini, kembali pada pertanyaan paragraf awal, apakah pemberontakan Wagner Group dapat menjadi pemicu berubahnya peta perang Rusia vs Ukraina, hingga bisa diakhiri?
Sejumlah pengamat militer internasional, dan ahli Rusia menyebutkan bahwa hal tersebut belum dapat diprediksi secara pasti, karena segala kemungkinan dapat terjadi di lapangan apalagi dinamikanya berjalan sangat cepat.
Namun yang jelas, pemberontakan tersebut potensial mengurangi kapabilitas milter Rusia dalam bertempur.
Selain itu isu ini, tak akan membuat Pemerintah Putin berakhir, rezim Kremlin saat ini masih memiliki cengkeraman cukup kuat di militer dan sumber-sumber kekuasaan lainnya.
Tapi, dalan situasi dan dinamika yang cenderung tak bisa diprediksi seperti ini segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk penarikan pasukan Rusia dari Ukraina yang berarti perang yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun itu berakhir.
Apapun itu, harapannya sih perang Ukraina vs Rusia ini diakhiri saja dengan cara yang elegan tanpa mempermalukan salah satu pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H