Faktor lain, yang sepertinya paling hebat memengaruhi kedigdayaan US Dollar adalah teknologi digital, termasuk di dalamnya tekn0logi blockchain dengan crypto currency-nya.
Local Guarantee Settlement di ASEAN misalnya, prosesnya dapat berjalan dengan smooth berkat keberadaan aplikasi dengan baseline teknologi digital, sehingga tak perlu lagi menggunakan base US dollar sebagai patokannya.
Selain itu faktor paling mutakhir yang menyebabkan turunnya penggunaan US Dollar adalah untuk menghindari dampak rambatan jika terjadi gejolak keuangan global, yang putik bunganya mulai kelihatan tumbuh di sana sini, sehingga membuat hampir seluruh negara dan berbagai lembaga keuangan global bersikap waspada.
Namun demikian bukan berarti US Dollar dengan serta merta bisa ditinggalkan begitu saja dalam sistem keuangan global, perdagangan dan transaksi internasional.
Hingga saat ini peran US Dollar dalam sistem keuangan global masih sangat penting, meski belakangan terus menurun secara konsisten.
Faktanya, menurut catatan IMF, pangsa pasar mata uang US Dollar sebagai mata uang cadangan devisa global masih mencapai 58,4 persen, terendah sejak tahun 1994.Â
Meskipun masih jauh lebih tinggi dibandingkan mata uang Euro yang merupakan mata uang terkuat dan salah satu mata uang yang banyak dipergunakan sebagai cadangan devisa negara-negara di dunia selain US Dollar, pangsa pasar mata uang Euro mencapai 20,5 persen.
Di ikuti oleh Yen Jepang dengan 5,5 persen dan Poundsterling Inggris mata uang cadangan global terbesar nomor 4 dengan 4,9 persen.
Lantas bagaimana dengan Yuan, mata uang China yang paling gencar dipromosikan oleh si empunya barang, porsinya masih berada di angka 2,7 persen saja.
Kenapa Yuan tak mampu bergerak menjadi salah satu pemain besar dalam cadangan devisa global bahkan menurut catatan yang ada terus mengalami penurunan, sejumlah pandit keuangan global menyebutkan bahwa faktor kontrol modal dari Pemerintah China dan konvertibilitas, serta beberapa masalah lainnya membuat bank-bank sentral di dunia tak mempercayai Yuan sebagai bagian dari cadangan devisa mereka.
Untuk cadangan devisa US Dollar masih menjadi mata uang yang paling dipercaya. Menurut data dari IMF, Bank-bank sentral di seluruh dunia di luar Bank Sentral Amerika The Fed, hingga Kuartal IV 2022 masih menggenggam aset berdenominasi US Dollar sebesar US$ 6,47 triliun sebagai cadangan devisa.