Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tupperware di Ujung Jurang Kebangkrutan, Jangan Sedih Ya Bunda

11 April 2023   13:22 Diperbarui: 12 April 2023   09:16 19903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Tupperware. (Foto: Kompas.com/Retia Kartika Dewi)

Sayangnya,ke depan para perempuan  terancam tak akan lagi memiliki kesempatan untuk menambah koleksinya, lantaran kini produk plastik ikonik tersebut tengah dihantam prahara keuangan yang cukup rumit, sehingga berpotensi membuat perusahaan yang sudah berusia 77 tahun tersebut, bangkrut.

Mengutip USAToday.Com, hal tersebut bisa terjadi lantaran dalam beberapa tahun terakhir penjualan produk Tupperware secara konsisten terus mengalami penurunan, untuk tahun 2022 penjualan bersihnya di seluruh dunia sebesar US$ 1,3 milyar atau Rp. 19,36 triliun, turun 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kondisi ini diperburuk dengan hutang perusahaan yang menggunung, yang kini tengah coba di restrukturisasi oleh manajemen Tupperware.

Perusahaan yang didirikan di Massachusetts teesebut, kini tengah berupaya mendekati sejumlah investor untuk mendapatkan suntikan dana  senilai US$ 700 juta demi keberlangsungan operasional mereka.

Karena pada dasarnya posisi keuangan Tupperware sedang kekurangan likuiditas, dana cadangan yang dimiliki perusahaan hanya US$ 103 juta atau Rp. 1,53 triliun, angka yang kecil untuk operasional perusahaan sebesar Tupperware Brands Corps.

Kinerja buruk ini, menimbulkan keraguan substansial, terkait kemampuan mereka melanjutkan keberlangsungan usahanya.

Alhasil, mengutip Investing.com, hari Senin (10/04/2023) waktu Amerika Serikat, nilai saham Tupperware anjlok 48,76 persen menjadi US$ 1,24 per lembar. Dengan demikian selama setahun terakhir ini harga saham Tupperware terjun bebas hingga 90 persen.

Untuk mengatasinya, salah satu upaya yang dilakukan oleh manajemen Tupperware untuk mengurangi tekanan keuangan adalah melalui efesiensi.

For the sake of efeciency, saat ini Tupperware Brands Corps tengah menjajaki kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagian karyawannya serta melakukan restrukturisasi portofolio real estatenya.

Seluruh kesulitan Tupperware ini, menurut sejumlah pengamat ritel global, karena produk mereka belum sepenuhnya terhubung dengan generasi yang lebih muda, meskipun arah produk sudah menunjukan ke sana.

Tekanan keuangan yang cukup berat dalam beberapa tahun belakangan juga membuat inovasi produk yang menjadi keunggulan mereka, menjadi terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun