Hasilnya di muara, kita liat sendiri laba konsolidasi BUMN untuk tahun 2022 menembus angka Rp. 300 triliun, meningkat secara signifikan dibandingkan laba BUMN tahun 2021 yang sebesar Rp.124,7 triliun.
Di dunia olahraga Indonesia, Erick menjadi orkestrator handal penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia yang berlangsung sukses.
Sebagai seorang sport entrepeneur, ia juga cukup sukses mengelola klub sepakbola legendaris Italia, Inter Milan, klub liga MLS DC United, hingga Klub basket NBA Philadelphia 76ers.
Namun demikian, bukan berarti Erick Thohir sudah pasti bakal sukses dalam memimpin PSSI.Â
Seluruh Ketua Umum PSSI sebelumnya pun memiliki track record dan prestasi hebat di bidangnya masing-masing, faktanya prestasi sepakbola Indonesia tetap saja centang perentang, penuh borok, bahkan prestasi timnasnya terus menurun.
Timnas Indonesia yang pada era 70 dan 80-an disegani bukan hanya di Asia Tenggara, tapi juga di Asia. Kini, jangankan di Asia bersaing dengan negara-negara ASEAN saja sudah keteteran.
Perkara sepakbola Indonesia itu, bukan tentang pergantian Ketua Umum PSSI semata, tak cukup, Ibarat pesawat terbang, organisasi PSSI, khususnya di level day to day care taker-nya harus di overhaul, hampir seluruh komponen kepengurusan harus diganti dengan yang baru.
Mulai dari Wakil Ketua Umum, Sekjen, hingga Excecutive Committe (Exco) harus disegarkan, agar terbebas dari stigma buruk tentang PSSI selama ini dan mampu melahirkan ide-ide inovatif dalam mengelola PSSI.
Mungkin dengan dikelola oleh orang-orang baru, sepakbola Indonesia bisa lebih menjanjikan prestasinya, kalau itu tak terjadi juga, ya Indonesia memang tak ditakdirkan menjadi negara yang berprestasi di cabang olahraga sepakbola.
Udah lah jadi penonton aja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H