Dari sisi penjual atau merchant, QRIS potensial meningkatkan volume penjualan, meningkatkan branding, mengurangi biaya pengeloaan kas, tak perlu menyiapkan uang kembalian, transaksi tercatat secara otomatis, memudahkan rekonsiliasi  dan bisa mencegah kecurangan serta membangun informasi kredit profilling, jika di masa depan bermaksud mengajukan kredit.
Jadi apapun pelafalan QRIS, mau KRIS, KYURIS, atau seperti yang lebih sering diucapkan pengguna "bisa scan ga?" ya sah-sah saja toh seluruh manfaat dan tujuan salah satu alat pembayaran digital yang mulai diluncurkan BI pada 17 Agustus 2019 tak akan berubah, hanya karena berbeda penyebutannya.
“What’s in a name? That which we call a rose
By any other name would smell as sweet" Ujar Shakespeare dalam Romeo and Juliet.
Apalagi cuma pelafalan doang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H