Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ludes dalam 9 Hari, Kuota SBR 012 Ditambah 5 Triliun

29 Januari 2023   12:49 Diperbarui: 31 Januari 2023   00:23 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat Berharga Negara (SBN) Ritel beberapa waktu belakangan memang menjadi semacam fenomena baru dalam dunia investasi di Indonesia.

Hampir setiap penerbitannya disambut antusias oleh masyarakat dan investor ritel domestik. Terakhir, Saving Bond Ritel sub seri SBR 012 T2 dan SBR 012 T4 dengan kuota penerbitan sebesar Rp. 10 triliun ludes diborong investor hanya dalam waktu 9 hari saja, setelah masa penawarannya dibuka pada 19 Januari 2023 lalu.

Mengutip keterangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu), sampai dengan Jumat (28/01/23) Pukul 19.30 pemesanan SBR 012 T2 dan T4 sudah mencapai Rp. 9,87 triliun dengan jumlah investor sebanyak 35.666 SID (Single investor identification).

Dengan rincian, sub seri SBR 012 T2 dengan tenor 2 tahun jumlah pemesanannya mencapai Rp. 7,4 triliun dengan jumlah investor 23.980 (SID).

Sementara, sub seri SBR 012 T4 berjangka waktu 4 tahun dipesan oleh 11.686 investor dengan nilai pemesanan sebesar Rp.2,74 triliun.

Dan mungkin, ketika tulisan ini dibuat Minggu (29/02/23) pagi, kuota Rp. 10 triliun sudah jauh terlewati.

Nah, oleh sebab itu untuk memenuhi antusiasme publik dan investor terhadap instrumen investasi tersebut, Pemerintah menambah kuota penerbitan SBR 012 sebesar Rp. 5 triliun, menjadi Rp.15 triliun.

Sebenarnya rencana penambahan ini sudah terucap dari Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan sejak pekan lalu saat saya berkesempatan berbincang dengannya.

Mengingat hanya dalam 48 jam saja sejak penawarannya dirilis, Rp. 3,68 triliun langsung diserap pasar, padahal masa penawaran masih lama ditutup, yakni pada 9 Februari 2023 Pukul 10.00.

Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang bisa dipetik dari fenomena antusiasme masyarakat investor Indonesia dalam menyerap SBR 012 tersebut.

Pertama, appetite dan kesadaran masyarakat Indonesia dalam berinvestasi ternyata sudah sangat besar.

Kedua, instrumen investasi yang keamanannya setara deposito dengan imbal hasil sangat menarik seperti SBN ritel sangat kurang  di pasar keuangan Indonesia.

Dan ketiga, ini salah satu contoh keberhasilan dalam hal melaksanakan kampanye literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan terutama pihak DJPPR-Kemenkeu yang lumayan masif sosialisasinya.

Padahal penerbitan SBN ritel di Indonesia merupakan instrumen investasi yang bisa disebut "paling muda" dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya, seperti Saham, reksadana  atau obligasi.

SBN ritel pertama kali diterbitkan di Indonesia adalah seri Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) 001 pada medio Juli 2006.

Sedari awal konsepnya sangat menarik sih, aman karena di jamin dua Undang-Undang, yakni Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan UU tentang APBN.

Kemudian minimal investasinya terjangkau oleh masyarakat kebanyakan, hanya dengan Rp. 1 juta saja sudah bisa berinvestasi di instrumen keuangan fix income yang sebelumnya dianggap sebagai investasi "mahal."

Imbal hasil, bunga, atau kupon  yang ditawarkan pun sangat menarik dengan waktu pembayaran kuponnya setiap bulan.

Dan satu hal lagi untuk urusan imbal hasil ini, ada mekanisme kupon "floating with the floor" alias mengambang dengan batas minimal dengan jangkar suku bunga acuan Bank Indonesia, yang tak bisa turun namun sangat berpotensi naik jika suku bunga acuan tersebut dinaikan otoritas moneter.

Mekanisme ini tak akan ditemukan dalam instrumen keuangan manapun, kecuali SBN Ritel.

Konsep lain yang menarik dari SBN ritel ini adalah "impact investing" yang dalam satu dekade belakangan memang tengah menjadi tren dalam berinvestasi terutama diminati oleh para investor muda.

Impact investing merupakan bentuk investasi yang bertujuan untuk memberikan manfaat lebih bagi lingkungan hidup dan kehidupan sosial masyarakat umum, meskipun tetap bisa meraup cuan

Setiap hasil dari penerbitan SBN ritel digunakan sepenuhnya bagi kegiatan membangun negeri ini, untuk kepentingan Rakyat Indonesia, melalui pembiayaan APBN, seperti membangun sekolah, jembatan, jalan, atau pusat ekonomi masyarakat seperti pasar.

Dalam hal pengembangan produk investasinya pun, SBN Ritel pendekatannya pun cenderung berdasarkan konsep impact investing, seperti penerbitan seri Sukuk Ritel dengan underlying proyek-protek pemerintah berbasis green invesment.

Bahkan belakangan ada produk SBN ritel khusus untuk memfasilitasi waqaf dengan dampak sosial kemasyarakatan cukup besar.

Dengan sederet keunggulan di atas serta upaya sosialisasinya yang dilakukan secara masif dan efektif, tak heran jika perkembangan SBN ritel sangat pesat dan animo masyarakat untuk berinvestasi di instrumen keuangan ini sangat tinggi, termasuk untuk SBR 012 ini.

Nah, berkaca pada pengalaman penerbitan SBN ritel sebelumnya, banyak investor yang tak mendapatkan alokasi karena kuota yang disiapkan telah habis.

Mumpung kuota SBR 012 ditambah Pemerintah, bagi para investor yang berminat tapi belum sempat memesannya, agar sesegera mungkin menggunakan kesempatan tersebut dengan mendatangi 29 mitra distribusi yang telah bekerjasama dengan Pemerintah dan melakukan pemesanan, siapa cepat dialah yang dapat.

SBR 012 Pilihan Investasi Berharga agar tetap Bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun