Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erick Thohir Resmi Menjadi Calon Ketua Umum PSSI, Tantangan dan Harapan

15 Januari 2023   14:03 Diperbarui: 15 Januari 2023   16:24 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri BUMN Erick Thohir, hari ini Minggu (15/01/23) resmi menyerahkan berkas pencalonan sebagai Ketua Umum PSSI untuk Kongres Luar Biasa PSSI yang akan berlangsung 16 Februari 2023.

Erick merupakan orang kedua setelah La Nyalla Mattalliti yang sudah secara resmi mencalonkan dirinya sebagai Ketua Umum PSSI pengganti Iwan Bule.

Mantan CEO dan pemilik Inter Milan ini tak datang sendiri, ia didampingi 60 pemilik suara antara lain,  Direktur Utama Persis Solo, yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Pemilik Rans Nusantara FC, Raffi Ahmad, serta perwakilan dari Persib

PSSI merupakan induk olahraga yang sarat kontroversi, keputusan-keputusan ajaib para pengurusnya dalam mengelola Persepakbolaan Nasional kerap menimbulkan polemik.

Terakhir keputusan kontroversial Executive Committe (Exco) PSSI bersama para pengurus lainnya  adalah menghentikan kompetisi Liga 2 dengan alasan yang oleh penggemar sepakbola Indonesia dianggap mengada-ada.

Mungkin hanya di Indonesia pengurus Federasi Sepakbola-nya lebih terkenal dari para pemain nasionalnya.

Karena ya itu tadi, nyaris setiap keputusan mereka penuh kontroversi dan tak mampu membawa persepakbolaan nasional beranjak dari prestasi bobrok 

Apakah dengan pengalamannya sebagai seorang sport entrepreneur, Erick Thohir bakal mampu menata PSSI dan membangun ekosistem sepakbola Indonesia menjadi lebih baik?

Sejumlah tantangan bagi Erick jika ia mampu memenangkan pemilihan sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, antara lain :

Mafia sepakbola, yang sepertinya selama ini tak ada yang mampu menuntaskannya, sikat hingga keakar-akarnya.

Pembinaan usia muda yang berjenjang dan mengawasi secara ketat terkait pencurian umur.

Meningkatkan kualitas kompetisi nasional dalam setiap kastanya, termasuk peningkatan kualitas perangkat pertandingan terutama wasit dan asisten wasit.

Standarisasi infrastruktur sepakbola nasional, khususnya stadion tempat laga sepakbola dipertandingkan.

Dan terakhir, restrukturisasi dan reorganisasi kepengurusan secara menyeluruh terutama orang-orang yang selama ini menduduki posisi Exco.

Kemudian, Erick harus berani merombak sama sekali organisasi PSSI, terutama keberadaan Asprov yang membuat organisasi PSSI seperti memiliki organisasi di dalam organisasi.

Tanpa reorganisasi dan restrukturisasi menyeluruh siapapun yang menjadi ketua umumnya, PSSI ya akan begini-begini saja.

Dijadikan sebagai bancakan untuk kepentingan politik dan ekonomi para pengurusnya saja, sedangkan prestasi sepakbola tak terurus, makin sulit untuk berprestasi bahkan di tingkat regional Asia Tenggara sekalipun.

Pertanyaannya kemudian berani kah Erick Thohir membabat habis orang-orang yang selama ini numpang hidup di PSSI dengan segala intriknya?

Seharusnya bisa, karena pastinya ia didukung penuh oleh Presiden Jokowi. Tak mungkin juga Erick berani mencalonkan diri tanpa dukungan Jokowi, secara ia kan anggota Kabinet sekaligus salah satu orang yang paling dipercaya Presiden.

So, andai terpilih, saya sangat berharap Erick Thohir mampu melakukan overhauled PSSI secara besar-besaran dengan membabat para pengurus yang terbukti tak kompeten, termasuk para anggota Exco dan Sekjen dikepengurusan PSSI saat ini di bawah Ketua Umum Mohammad Iriawan.

Dan tentu saja ujungnya mampu membuat prestasi sepakbola nasional berprestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun