Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hati-Hati! Tak Hanya Resesi Ekonomi, Resesi Seks Kini Menghantui Dunia

29 November 2022   17:11 Diperbarui: 29 November 2022   20:13 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut sejumlah sumber, fenomena resesi seks kini tengah melanda beberapa negara besar di dunia yang memiliki tingkat ekonomi yang cukup kuat seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, sejumlah negara di Eropa hingga Singapura.

Merujuk survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Antara tahun 1991-2017, remaja di AS berusia antara 15-17 tahun yang melakukan hubungan seksual berkurang 14 persen dari sebelumnya 54 persen kini hanya 40 persen saja.

Selain itu,orang dewasa berusia produktif antara 18-29 tahun yang tak melakukan hubungan jumlahnya meningkat dua kali lipat. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil penelitian Mc Kinsey yang mencatat ukuran rumah tangga di AS terus menyusut selama bertahun-tahun.

Pada 1960-an, jumlah anggota keluarga dalam sebuah rumah tangga di AS sebanyak 3,33 orang. Pada tahun 2021, angkanya turun tinggal 2,51 orang saja.

Tadinya, fakta ini, hanya menunjukan bahwa memang telah terjadi penurunan aktivitas seksual untuk tujuan reproduksi di kalangan milenial, tetapi ternyata menurut penelitian lain yang diungkapkan oleh Kate Julian Editor Senior The Atlantic, mereka yang  rentang usianya antara 20-40 tahun dalam beberapa tahun terakhir lebih memilih untuk tak memiliki pasangan alias menjomblo.

Rata-rata dari mereka lebih memprioritaskan menggapai pendidikan tinggi atau bekerja dibandingkan berurusan dengan kegiatan seksual atau percintaan.

Artinya penurunan aktivitas seksual yang terjadi di Amerika Serikat itu tak hanya untuk kebutuhan reproduksi atau memiliki anak, tetapi juga untuk kegiatan seksual yang bersifat rekreatif.

Setali tiga uang, di negara yang memiliki size ekonomi nomor dua terbesar di dunia yakni China, menurut Data Biro Statistik Nasional China yang saya kutip dari CNBCIndonesia, angka kelahiran di China pada tahun 2021 hanya 7,52 per 1.000 orang, jumlah terendah sejak 1949.

Padahal tahun sebelumnya angka kelahiran di China masih di angka 8,52 per 1.000 orang. Alhasil laju pertumbuhan penduduk secara alami di China hanya 0,034 persen terendah sejak tahun 1960.

Para ahli Demografi di China, mengungkapkan fenomena tersebut disebabkan oleh rendahnya jumlah wanita dan pria yang ingin berhubunngan seks, apalagi menikah dan memiliki anak.

Hal tersebut didasari oleh ketidaksiapan secara finansial, tidak percaya pada institusi pernikahan bahkan tak memercayai cinta sama sekali hal itu terlihat dari menurunnya jumlah pasangan di China yang menikah pada 2021 hingga 17,5 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun