Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Skuad Iran Enggan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Negaranya Saat Melawan Inggris, Apa Alasannya?

22 November 2022   06:40 Diperbarui: 22 November 2022   07:44 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir pekan lalu, aparat keamanan Iran menangkap setelah memeriksa dua aktor terkemuka Iran Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi yang menyatakan simpatinya dan menyuarakan solidaritas terhadap gerakan protes dan melepas jilbab di muka umum.

Selain dua aktor tersebut, meski belum ditangkap Ali Kharimi mantan pelatih Timnas Iran juga dikabarkan tengah dalam pengawasan ketat setelah menyatakan dukungannya kepada demonstran dan menyerukan agar rakyat Iran ikut turn ke jalan untuk melakukan protes.

Besar kemungkinan, skuad Iran yang berlaga melawan Inggris dalam pertandingan malam tadi akan merasakan dampaknya saat mereka kembali ke Iran.

Namun demikian, Pelatih Iran Carlos Queieoz asal Portugal mengatakan para pemainnya bebas melakukan protes.

Kapten Timnas Iran Ehsan Hajsafi dalam ssbuah wawancara sebelum pertandingan tersebut mengatakan bahwa dirinya berdiri di samoing korban tewas akibat kekerasan aparat kemanan Iran saat demosntrasi seraya mengungkap rasa duka citanya yang mendalam.

Sepakbola karena magnitude nya besar lantaran memiliki penggemar yang sangat banyak dan fanatik kerap dijadikan alat politik kelompok tertentu.

Bukan kali ini saja sepakbola dijadikan alat komunikasi politik dan medium dalam menyampaikan ekspresi atau jargon politik tertentu.

Termasuk di dalamnya saat FIFA menyerukan inklusivitas kelompok LGBTQ, yang manifestasikan dengan  ban kapten berwarna pelanginya. Kita tahu warna pelangi diidentikan dengan LGBTQ. 

Selain itu isu rasisme atau dukungan terhadap isu pemanasan global kerap dikomunikasikan sscara politik lewat olahraga yang digemari oleh lebih 3 milyar manusia di kolong langit ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun