Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Skuad Iran Enggan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Negaranya Saat Melawan Inggris, Apa Alasannya?

22 November 2022   06:40 Diperbarui: 22 November 2022   07:44 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi panas di Iran ini, bermula saat seorang perempuan muda berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini yang ditahan oleh Polisi Iran karena lalai mengenakan Hijab di tempat umum tewas secara mengenaskan setelah 3 hari koma akibat disiksa oleh aparat keamanan setempat.

Tewasnya Amini memicu protes keras dari masyarakat Iran terutama kaum perempuan, mereka melakukan demonstrasi di beberapa kota besar di Iran.

Dalam protesnya ada sejumlah kelompok perempuan yang secara provokatif membuka hijabnya di muka umum.

Tak hanya di Iran, demonstrasi yang merupakan bentuk dukungan pada nasib perempuan Iran tersebut berlangsung juga di beberapa kota besar dunia seperti Athena, Berlin, Istanbul, Brusel, Madrid, London, New York hingga Melbourne.

Kasus Amini sendiri berangkat dari aturan ketat kewajiban berhijab bagi perempuan di Iran yang sudah diberlakukan sejak revolusi Iran 1979.

Aturan ini memberlakukan hukuman berat kepada perempuan yang tidak menutup aurat mereka sesuai Hukum  Syariah Islam di ruang publik dan di dunia maya.

Pemaksaan mengenakan hijab oleh Pemerintah Iran dianggap sebagai sesuatu yang membuat nasib perempuan Iran tertekan.

Demonstrasi yang dipicu oleh tewasnya Mahsa Amini ini telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Korban tewas akibat aksi kekerasan aparat keamanan dalam menghadapi demonstrasi yang kemudian berubah menjadi bentrokan itu menurut organisasi hak azasi manusia internasional sudah mencapai 450 orang yang sebagian besar korbannya adalah  perempuan, serta 55 orang aparat keamanan dikabarkan juga tewas akibat bentrokan yang terjadi.

Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Iran alih-alih bersikap akomodatif terhadap massa demonstran dan kelompok reformis, malah bersikap lebih keras lagi.

Siapapun yang kedapatan secara langsung maupun tidak langsung mendukung gerakan demonstrasi ini hukuman berat menanti. Aparat keamanan sibuk menangkapi siapapun yang melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun