Situasinya berdesakan, terkadang kondisinya lebih parah lagi di awal pekan. Apalagi jika terjadi keterlambatan kedatangan kereta dari lintas Bekasi yang sangat sering terjadi, karena jalur kereta Bekasi ini digunakan bersamaan dengan kereta api jarak jauh (KJJ) tujuan Timur Pulau Jawa, sehingga perjalanan KRL ditahan-tahan karena mendahulukan lewatnya KJJ.
Kerapatan antar individu saat itu jika diamati diperkirakan bisa mencapai 3 orang per meter persegi (M2) masih cukup aman sih lantaran kita masih bisa bergerak meski tak terbatas.
Namun demikian, kondisi tersebut potensial berubah menjadi stampede sangat berbahaya, apabila kemudian pemicu kepanikan muncul secara tak terduga misalnya ada bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, kerusuhan atau yang lainnya.
Pergerakan penumpang akan bergerak liar dan sporadis, Stampede, yang merupakan krisis alur alir kerumunan massa pun terjadi.
Kondisi ini merupakan gabungan fenomena panik, lari, desak, himpit-himpitan, saling injak, hingga saling serang satu sama lain menuju pintu keluar.
Memang hingga saat ini hal tersebut belum terjadi, karena sejauh ini PT KCI masih mampu mengatur flow penumpang melalui petugas-petugas mereka di lapangan dengan cukup baik, harapannya akan tetap seperti itu dan peristiwa buruk tak akan pernah terjadi.
Tapi, jangan lupa juga di dalam gerbong KRL pada saat transit pun kepadatannya sangat luar biasa, seperti yang saya alami hari ini, berjubel nyaris tak bisa bergerak sama sekali, mungkin dengan densitas 5 hingga 6 otang per M2.
Memang, kepadatan seperti itu hanya terjadi dalam waktu pendek sekitar 5 menitan lah karena hanya satu stasiun, dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Sudirman.
Lantaran sebagian besar  penumpang transit dari lintas Bogor turun di Stasiun Sudirman.
Tapi ingat, dalam 5 menit itu segala sesuatu bisa saja terjadi, begitu pemicu kepanikan muncul, kerumunan padat dalam gerbong sempit dan tertutup bisa menimbulkan katastropi  stampede tak berperiÂ
Jangan lupa, dalam hal mitigasi bencana , kerangka berpikirnya harus "expect for the worst, hope for the best"