Situasi itu bisa terjadi karena perubahan sistem tersebut sangat minim sosialisasi, PT Jaklingko selaku operator TransJakarta tak melakukan tugasnya dengan baik.
Saya saja, pengguna harian Trans Jakarta, sama sekali tak terinformasikan dengan perubahan sistem tersebut. Lucunya lagi, melalui berbagai media pihak operator Trans Jakarta mati-matian menyatakan bahwa perubahan sistem itu sudah disosialisasikan dengan baik.
"Sosialisasinya sebetulnya kalau di medsos-nya Jaklingko sudah dilakukan," kata Direktur Utama PT Jaklingko Muhammad Kamaludin, seperti dilansir CNNIndonesia.com. Selasa (04/10/22).
Bapak Kamaludin yang terhormat, apabila perubahan sistem tersebut sudah tersosialisasikan dengan baik, para pengguna TransJakarta tak akan kebingungan seperti saat ini.
Akui saja bahwa perubahan sistem itu memang belum disosialisasikan, mungkin sosialisasinya dilakukan diantara mereka sendiri saja.
Ribuan penumpang dalam dua hari ini harus tersiksa akibat perubahan sistem ini.Selain kurangnya sosialisasi, ternyata sistemnya pun belum begitu sempurna dijalankan.
Mbo yah, diuji cobakan dulu sebelum diterapkan, kalau sudah yakin berjalan dan tak akan menimbulkan permasalahan teknis, baru dterapkan.
Sungguh ironis, di satu pihak pemerintah terus menghimbau masyarakat agar menggunakan angkutan umum, eh malah operator angkutan umumnya malah carut-marut.
Jika memang belum siap, kembalikan lagi saja ke sistem sebelumnya sambil mengencangkan sosialisasi dan memperbaiki sistem barunya tersebut. Petugas lapangannya saja  tergagap-gagap kok ketika menghadapi masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H